Kajian Sor Keres Seri-11
Mahasiswa dan Perubahan

oleh
oleh
(Kajian Sor Keres, Selasa 13-9-2022. Foto : Kus)

Bojonegoro,damarinfo.com – Kajian Sor Keres (KSK) kembali menggelar diskusi Selasa 14-9-2022, kali ini menyoal tentang peran mahasiswa dalam kancah berbangsa dan bernegara. Tema pun dibuat “ Mahasiswa dan Perubahan”.  Narasumbernya adalah Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bojonegoro Arif Rohman Hakim dan kabinetnya.

Sekretaris KSK Yazid Mar’ie membuka diskusi dengan fungsi yang harusnya diemban oleh Mahasiswa yakni Agen Perubahan, Kontrol Sosial dan Penerus Bangsa. Sehingga Mahasiswa punya peran strategis dalam perjalan bangsa dan negara Indonesia.

“Jika tiga fungsi itu tak mampu dijalankan oleh mahasiswa, maka perubahan atas bangsa dan negara ini sulit diwujudkan dan ini akan menuju negara tirani baru” tegas mantan aktivis 1998 ini.

Arif Rohman Hakim yang akrab dipanggil Ayik ini menyampaikan dirinya bersama kawan-kawan di IMM selalu melakukan kajian terlebih dahulu sebelum melakukan aksi unjuk rasa. Alasanya agar para peserta unjuk rasa mengerti dan memahami isu yang disuarakan dalam aksi

Baca Juga :   Kajian Sor Keres Seri-13 Tantangan Industri Kreatif di Bojonegoro

“Diskusi tanpa aksi adalah omong kosong, aksi tanpa diskusi adalah anarki” Kata mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah (STTM) Sumberejo Bojonegoro ini.

Lanjut Ayik, pihaknya juga menjalin hubungan dengan kawan-kawan dari Organisasi Ekstra Kampus lain seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan juga elemen-elemen organisasi mahasiswa lain. Bentuknya adalah dengan melakukan kajian bersama dan jika dimungkinkan adalah melakukan aksi bersama.

“meski kadang tidak se visi, tetapi hubungan terus kita jalin, agar ada gerakan mahasiswa secara masif di Bojonegoro untuk mengkritisi kebijakan Pemerintah” Kata Ayik.

Baca Juga :   Kajian Sor Keres Seri-10 (Masih) Menyoal Raperda Dana Abadi Pendidikan Berkelanjutan

Ayik mengakui bahwa saat ini dirinya masih berkutat dalam mengkaji isu-isu nasional,seperti aksi yang dilakukan di depan gedung DPRD Bojonegoro yang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu, juga unjuk rasa terkait harga minyak goreng bulan April lalu. Namun pihaknya tidak menampik bahwa kajian dan aksi untuk isu lokal di Bojonegoro juga sangat perlu untuk dilaksanakan.

“sementara masih isu nasional, tapi kita tetap akan melakukan kritisi atas kebijakan pemkab Bojonegoro yang tidak berpihak pada rakyat” Ujar Ayik

Kajian yang gayeng siang itu harus diakhiri, seiring dengan habisnya kopi di cangkir para peserta diskusi di bawah Pohon Keres di Warung Bu Tyok di Jalan Dr. Soeharso, Bojonegoro.

Penulis : Syafik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *