Kabupaten Ngawi pada tahun 2022 APBD-nya sebesar Rp. 2,2 triliun, penurunan persentase penduduk miskin di Kabupaten Ngawi dari tahun 2021 ke tahun 2022 adalah 1,42. Dari Persentase Penduduk Miskin pada tahun 2021 sebesar 15,57 persen menjadi 14,15 persen di tahun 2022.
Kabupaten Lamongan pada tahun 2022 APBD-nya sebesar Rp. 3,1 triliun, penurunan persentase penduduk miskin di Kabupaten Lamongan dari tahun 2021 ke tahun 2022 adalah 1,33. Dari Persentase Penduduk Miskin pada tahun 2021 sebesar 13,86 persen menjadi 12,53 persen di tahun 2022.
Kabupaten Tuban pada tahun 2022 APBD-nya sebesar Rp. 2,6 triliun, penurunan persentase penduduk miskin di Kabupaten Tuban dari tahun 2021 ke tahun 2022 adalah 1,29. Dari Persentase Penduduk Miskin pada tahun 2021 sebesar 16,31 persen menjadi 15,02 persen di tahun 2022.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa penurunan persentase penduduk miskin tertinggi pada tahun 2022 adalah Kabupaten Ngawi yakni 1,42, berikutnya Kabupaten Lamongan sebesar 1,33, Kabupaten Tuban sebesar 1,29 dan Kabupaten Bojonegoro paling rendah yakni 1,06.
Dengan APBD tertinggi di antara tiga Kabupaten tersebut, sementara penurunan persentase penduduk miskinnya paling kecil. Sumbut po ra?
Dari tiga ukuran di atas yakni target RPJMD, Penurunan Persentase Penduduk Miskin, dan perbandingan dengan tiga kabupaten terdekat, Penurunan persentase penduduk miskin atau angka kemiskinannya di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2022 belum bisa disebut berhasil.
Dan apa yang dicapai Pemkab Bojonegoro dalam penurunan persentase penduduk miskin di Bojonegoro ternyata tidak sebanding dengan besarnya APBD Kabupaten Bojonegoro. Khususnya jika dibandingkan dengan tiga Kabupaten terdekat yakni Kabupaten Ngawi, Kabupaten Tuban dan Lamongan.
Sumbut po ra?
Penulis : Syafik

 
													



