APBD Bojonegoro Terbesar Nomor 2, IPM masih Tetap Nomor 26 di Jawa Timur. Mengapa?

oleh 325 Dilihat
oleh
(Peta IPM Jawa Timur tahun 2022. Sumber : Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur No. 71/11/35/Thn. XX, 15 November 2022)

Untuk dapat mengejar ketertinggalan dari Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur, maka laju pertumbuhan IPM Kabupaten Bojonegoro harus dinaikkan. Dengan mengolah data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tentang IPM dari tahun 2013-2022, rata-rata laju pertumbuhan IPM 38 Kabupaten/Kota adalah 0,81 persen, meski di atas rata-rata laju pertumbuhan IPM Kabupaten/kota di Jawa Timur, namun laju pertumbuhan IPM Kabupaten Bojonegoro belum mampu menaikkan posisi Bojonegoro dalam klasemen IPM Jawa Timur.  Hal ini terjadi karena masing-masing Kabupaten/kota juga mempunyai laju pertumbuhan IPM yang hampir sama.

Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2022 berada pada urutan ke 20 dari IPM di Jawa Timur, dengan IPM sebesar 71,94. Jika laju pertumbuhan IPM Kabupaten Banyuwangi tetap yakni pada angka 0,84 persen, maka IPM Kabupaten Banyuwangi di tahun 2027 adalah 74,56.

Untuk menggeser posisi IPM Kabupaten Banyuwangi pada urutan ke 20 saja, Kabupaten Bojonegoro membutuhkan waktu selama lima tahun dengan asumsi laju pertumbuhan IPM Kabupaten Bojonegoro adalah 1,3 persen dan laju pertumbuhan IPM Kabupaten Banyuwangi tetap sesuai dengan rata-rata laju IPM dari tahun 2013 – 2022 yakni 0,84 persen.

Baca Juga :   Surat Redaksi Berharap Hadir Pemimpin yang Menyejahterakan Rakyat Bojonegoro

Dengan laju pertumbuhan IPM 1,3 persen, maka IPM Kabupaten Bojonegoro di tahun 2027 adalah 74,80, sementara dengan laju pertumbuhan IPM Kabupaten Banyuwangi 0,84 persen, IPM Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2027 adalah 74,56

Untuk menaikkan laju pertumbuhan IPM maka dibutuhkan program yang efektif untuk melakukan intervensi terhadap empat indikator IPM, yaitu 1. Angka Harapan Hidup (AHH) dari sisi Kesehatan, 2. Harapan Lama Sekolah (HLS) dari sisi pendidikan 3. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dari sisi pendidikan dan 3. Pengeluaran Per kapita yang disesuaikan, dari sisi ekonomi.

Pada tahun 2022, untuk AHH Kabupaten Bojonegoro adalah  72,16 tahun, angka ini menempatkan Bojonegoro pada urutan ke 22 di Jawa Timur. Untuk HLS Kabupaten Bojonegoro adalah 12,84 tahun yang menempatkan Bojonegoro di urutan ke 29 dan untuk RLS Kabupaten Bojonegoro adalah 7,43 tahun, angka ini menempatkan Kabupaten Bojonegoro di urutan ke 27. Untuk pengeluaran per kapita di sesuaikan Kabupaten Bojonegoro adalah Rp. 10.232.000, angka ini menempatkan Bojonegoro pada urutan ke 27.

Baca Juga :   Kolaborasi Media dan Pemkab Bojonegoro: Sinergi Membangun Daerah

Dengan melihat data di atas, semestinya Kabupaten Bojonegoro melakukan intervensi program secara masif di bidang pendidikan dan perekonomian, agar terjadi peningkatan laju pertumbuhan IPM yang maksimal. Sehingga dapat mengejar ketertinggalan dari Kabupaten/kota lain di Jawa Timur, minimal dapat masuk dalam 20 besar IPM tertinggi di Jawa Timur.

Dan ini dibutuhkan kepiawaian pemimpin untuk membuat program-program yang inovatif dan mengelola pemerintahan  agar mencapai sasaran yang sudah ditetapkan. Pasalnya Kabupaten Bojonegoro memiliki anggaran yang berlimpah untuk membuat dan melaksanakan program-program tersebut.

Jadi Bojonegoro  memang kesulitan  untuk mengejar ketertinggalan dari Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur.  Namun sulit bukan berarti tidak bisa, semua tergantung pada good will dari Pemimpin di Bojonegoro baik itu Eksekutif (Bupati dan jajarannya) dan legislatif (Anggota DPRD) untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

Penulis : Syafik