Yogyakarta, damarinfo.com – Kesempatan ikut menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Solo dan Berkunjung ke Makam KH. Ahmad Dahlan, dimanfaatkan juga oleh Komunitas Kajian Sor Keres (KSK) untuk bersilaturrahim dengan tokoh asal Bojonegoro di Yogyakarta, Minggu 20-11-2022.
Tokoh tersebut adalah Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) Prof. Muslih tokoh asal Desa Sarirejo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Prof. Muslih mendiami rumah sederhana di Gang bimo 3 Banguntapan Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang berada dekat Masjid.
Sekretaris KSK Yazid Mar’i menyampaikan silaturrahim dengan tokoh-tokoh Bojonegoro bertujuan untuk mendapatkan pencerahan kepada anggota komunitas agar dapat memberikan manfaat untuk Bojonegoro.
“wejangan dari para sesepuh dapat menumbuhkan pemikiran dan gagasan untuk kebaikan Bojonegoro” kata Yazid Mar’i.
Lanjut Yazid Mar’i, silaturrahim ini adalah juga bagian bentuk ucapan terima kasih kepada Prof. Muslih yang berkenan hadir dalam acara Rembuk Bojonegoro yang digelar oleh KSK pada tanggal 27 September 2022 lalu.
Dalam kesempatan diterima di terima di ruang tamu mungil dengan ornamen barang-barang jaman dulu, Prof. Muslih menyampaikan apresiasi kepada para tamunya yang datang. Kegembiraan tampak di raut mukanya dan intonasi bicaranya.
“jika tidak ada kegiatan, saya pengin ikut pulang ke Bojonegoro bersama kawan-kawan” Kata Prof. yang telah meninggalkan Kabupaten Bojonegoro sejak tahun 1977 ini.
Lanjut Prof. Muslih dirinya memberikan apresiasi atas kegiatan Rembuk Bojonegoro dan kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh Komunitas KSK di Bojonegoro. Dia berharap agar kegiatan-kegiatan tersebut dilanjutkan dengan kegiatan nyata agar dapat lebih memberi manfaat untuk Bojonegoro.
“kegiatan kalian ini bagus, Bojonegoro perlu pemikiran dan gagasan dari anak-anak muda seperti kalian” Kata Prof. Muslih
Prof. Muslih menambahkan melihat kondisi Bojonegoro yang jauh lebih baik dibanding saat dia tinggalkan dulu, khsususnya pembangunan infrastrukturnya maka yang harus dilakukan adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM), pembangunan mental dan pola pikir seluruh stake holdernya, baik pemimpinya dan masyarakatnya. Tujuanya agar Bojonegoro dapat lebih maju dan sejahtera.
“Kunci kemajuan itu tetap pada kualitas SDM” Tegas Prof. Muslih.
Penulis : Syafik