APBD Bojonegoro Terbesar Nomor 2, IPM masih Tetap Nomor 26 di Jawa Timur. Mengapa?

oleh
(Peta IPM Jawa Timur tahun 2022. Sumber : Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur No. 71/11/35/Thn. XX, 15 November 2022)

Kabupaten Bojonegoro dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terbesar ke dua di Jawa Timur dalam empat tahun terakhir, ternyata tak mampu mengejar ketertinggalan keberhasilan pembangunan dari kabupaten/kota lain di Jawa Timur.

Sebagai contohnya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai salah satu alat ukur keberhasilan pembangunan sebuah daerah.  IPM Kabupaten Bojonegoro tetap berada di urutan ke 26, setidaknya sejak tahun 2013.  (https://jatim.bps.go.id/indicator/26/36/1/indeks-pembangunan-manusia-menurut-kebupaten-kota.html)

Jika IPM diumpamakan sebuah lomba balap sepeda motor, maka agar dapat berada di urutan terdepan, kecepatan sepeda motornya  harus lebih kencang dari sepeda motor lain, apalagi jika pada awalnya memang  sudah tertinggal.  Selain itu juga dibutuhkan kepiawaian pengendaranya agar dapat melewati para pembalap lainya, saat berada  di tikungan atau pada saat lintasan lurus, atau saat lomba terjadi hujan.  Dan  untuk mendukung semua kebutuhan itu dibutuhkan dana yang besar.

Jika start lomba IPM dimulai tahun 2013, maka Kabupaten Bojonegoro memang sudah tertinggal dari Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur yakni pada urutan 26 dengan IPM di angka 64,85. Pada saat itu APBD Bojonegoro masih di angka Rp. 2,14 triliun. Sayangnya kenaikan APBD tidak berbanding lurus dengan posisi dalam klasemen IPM di Jawa Timur, buktinya hingga tahun 2022 posisi Kabupaten Bojonegoro tetap berada di urutan 26, meski APBD Kabupaten Bojonegoro mencapai Rp. 7,03 triliun atau naik sebesar 288 persen dari tahun 2013.

Baca Juga :   Beberapa Indikator Pembangunan Bojonegoro tak Penuhi Target RPJMD

Rata-rata laju atau kecepatan pertumbuhan IPM Kabupaten Bojonegoro dari tahun 2013 – 2022 adalah 0,87 persen, dengan laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2015 yakni mencapai 1,38 persen, dari IPM sebesar 65,27 di tahun 2014 menjadi 66,17 ditahun 2015. Pada tahun 2015 APBD Kabupaten Bojonegoro adalah Rp. 3,2 triliun atau naik 35,2 persen dari tahun 2014 yakni sebesar Rp. 2,4 triliun. Sementara laju pertumbuhan IPM terendah terjadi pada tahun 2020 yakni 0,4 persen, dari IPM sebesar 68,75 di tahun 2019 naik menjadi 69,04 di tahun 2020. Pada tahun ini APBD Bojonegoro adalah Rp. 5.72 triliun.

Baca Juga :   Di Bojonegoro Masih Ada Anak Wajib Belajar yang Tak Sekolah

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *