Surat Redaksi
Minyak “Sudah Setengah Mainan”, Akankah Bojonegoro Miskin Lagi?

oleh 291 Dilihat
oleh
Areal Central Processing Facility (CPF) Blok Cepu, tepatnya di Lapangan Banyu Urip, Kecamatan Gayam, Bojonegoro.Foto/Dok.EMCL

Agar dalam  13 tahun mendatang, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tidak lagi tergantung pada sektor Migas, maka Pemerintah Kabupaten Bojonegoro perlu memprioritaskan program-program pada sektor yang punya kontribusi besar terhadap PDRB. Di antaranya Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan kontribusi  9,9 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan kontribusi 8,7 persen, Sektor Informasi dan Komunikasi dengan kontribusi 7,9 persen, Sektor Konstruksi dengan kontribusi 7,1 persen dan Sektor Industri Pengolahan dengan kontribusi  5,9 persen.

Tentu dengan program-program yang inovatif dan dilaksanakan secara masif dengan anggaran yang memadai sehingga sasarannya semakin besar dan hasilnya signifikan.  Misalnya  dengan membangun kawasan industri di antaranya adalah

  • Kawasan Industri Berbasis Pertanian: Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan industri berbasis pertanian, mengingat wilayah ini terkenal sebagai sentra pertanian di Jawa Timur. Kawasan industri berbasis pertanian dapat mencakup industri pengolahan pangan, pengolahan hasil perikanan, dan industri peternakan.
  • Kawasan Industri Berbasis Logistik: Bojonegoro merupakan daerah yang memiliki posisi strategis sebagai jalan penghubung antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dengan demikian, kawasan industri berbasis logistik dapat menjadi pilihan yang tepat untuk Kabupaten Bojonegoro. Kawasan industri ini dapat mencakup gudang penyimpanan dan distribusi barang, jasa ekspedisi, dan lain sebagainya.
Baca Juga :   Surat Redaksi Otak Atik Data Kemiskinan Bojonegoro

Tentu masih banyak program yang bisa dilaksanakan saat ini karena anggaran Bojonegoro begitu besar, tahun 2023 ini APBD Kabupaten Bojonegoro di angka Rp. 7,4 triliun. Namun semua tergantung kemauan dan kemampuan dari para pemangku kepentingan di Bojonegoro.

Harus diingat bahwa semua dampak buruk  akibat menurunnya produksi minyak itu, jika tidak diantisipasi mulai saat ini akan dirasakan oleh masyarakat Bojonegoro dan anak cucunya kelak.

Baca Juga :   Surat Redaksi Menakar Ketahanan Bojonegoro dalam PPKM

Mereka yang bukan orang Bojonegoro dan datang ke Bojonegoro hanya mengeruk kekayaan  Bojonegoro bakal pergi dan tak merasakan kepedihan  masyarakat Bojonegoro di tahun-tahun mendatang, akibat tidak disiapkannya program-program yang tepat untuk antisipasi pasca eksploitasi migas di Bojonegoro.

Migas sudah setengah mainan, akankah Bojonegoro kembali miskin?

Penulis: Syafik