Bojonegoro, damarinfo.com – Pada hari Senin, 5 Mei 2025, aula SMP Negeri 5 Bojonegoro dipenuhi semangat kompetisi yang membuncah. Olimpiade Sains Nasional (OSN) Cabang Lomba Bahasa Inggris tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, menjadi panggung bagi para pelajar SMP untuk memamerkan kemampuan mereka dalam menguasai bahasa internasional ini. Dari ratusan peserta yang bertanding, nama-nama terbaik berhasil mencatatkan prestasi gemilang, menyisakan cerita inspiratif tentang kerja keras, dedikasi, dan kebanggaan.
Puncak kejuaraan ini menjadi milik SMP Negeri 1 Bojonegoro, yang mendominasi podium dengan menyabet juara 1, 2, dan 3. Ainiya Cantika Faida Azmi meraih juara pertama dengan skor mengesankan 157.000, diikuti Guyness Yasmara Ayogi dengan skor 155.000 sebagai juara kedua, dan Kayleen Viandy Sugeng dengan skor 145.000 sebagai juara ketiga.
Prestasi ini menegaskan keunggulan SMPN 1 Bojonegoro di kancah akademik. Tak ketinggalan, Quinnadita Aiko Wicaksono dari SMP Negeri Model Terpadu Bojonegoro dan Andini Nur Asifa dari SMP Negeri 3 Bojonegoro melengkapi daftar pemenang dengan predikat Harapan 1 dan Harapan 2, masing-masing dengan skor 135.000 dan 133.000.
Namun, di balik deretan angka dan peringkat, ada cerita hangat yang mencuri perhatian. Guyness Yasmara Ayogi, atau yang akrab disapa Gya, putri dari pasangan Sugiharto dan Dwi Ari Yuniastuti, menjadi sorotan bukan hanya karena prestasinya sebagai juara kedua, tetapi juga karena kebahagiaan yang terpancar dari dirinya dan keluarganya.
Sugiharto, ayah Gya yang dikenal dengan panggilan Ugik, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Dengan suara penuh semangat, ia berbagi, “Saya sangat bangga dengan prestasi yang diraih Gya di ajang ini.
“Terima kasih kepada Kepala Sekolah SMPN 1 Bapak Moch Munir dan para guru yang telah membimbingnya. Semoga ini jadi pemicu semangat belajar Gya ke depannya.” Kata Ugik yang tinggal di Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, ini.
Gya sendiri, dengan senyum cerah dan nada gembira, menceritakan perjalanannya menuju podium.
“Saya nggak ada persiapan khusus, sih. Kan tiap hari memang sudah belajar. Tapi, untuk OSN ini, saya dibimbing khusus oleh Pak Waskito,” ungkapnya. B
agi Gya, keberhasilan ini adalah buah dari rutinitas belajar yang konsisten dan bimbingan tulus dari gurunya. Meski berada di urutan kedua, Gya bersyukur atas pencapaiannya. “Alhamdulillah, bisa dapat juara dua. Senang banget!” tambahnya dengan mata berbinar.
Kejuaraan ini juga menampilkan persaingan ketat di antara 142 peserta dari berbagai SMP di Bojonegoro. Dari SMP Plus Ar-Rahmat hingga SMP Katolik Santo Tarsius, setiap sekolah mengirimkan wakil terbaiknya. Ada Azzam Muhammad Maulana Ardan dan Faio Firzana Asysyafi dari SMP Plus Ar-Rahmat yang masing-masing meraih peringkat 6 dan 16, serta Victoria Claire Susanto dari SMP Katolik Santo Tarsius yang juga masuk peringkat 6.
Sementara itu, peserta seperti Miftakhul Khoiriyah dari SMP Negeri 1 Ngraho dan Arjuna Juneo Saputra dari SMP Negeri 1 Kapas turut menorehkan nama mereka di papan peringkat, membuktikan bahwa semangat belajar tak mengenal batas.
Ajang OSNK Bahasa Inggris 2025 ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga cerminan dari dedikasi para pelajar dan dukungan luar biasa dari guru serta orang tua. Kisah Gya dan keluarganya hanyalah salah satu dari banyak cerita inspiratif yang lahir di sini. Di Bojonegoro, setiap nilai dan peringkat adalah bukti bahwa dengan usaha dan bimbingan yang tepat, mimpi besar bisa diraih, satu langkah pada satu waktu.
Penulis: Syafik