Paparan Bupati Anna dan Pembangunan Bojonegoro

oleh 48 Dilihat
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah di upacara HJB ke 343 di pendopo, dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah, Staf ahli dan Kepala Organiasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Bojonegoro, pada Selasa 20-Oktober-2020.Foto/dok/Humas Pemkab Bojonegoro

Bojonegoro- Seperti tahun-tahun sebelumnya setiap 20 Oktober dilaksanakan upacara Hari Jadi Bojonegoro ( HJB ) di Alun-alun Kota Bojonegoro. Tetapi masa pandemi Covid-19 tahun 2020 ini digelar sederhana di Pendopo Malowati.

Pada upacara HJB ke 343 di pendopo, hanya dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah, Staf ahli dan Kepala Organiasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Bojonegoro. Untuk Forkompimcam dan kepala desa mengikuti upacara secara daring di 28 pendopo kecamatan.

Susunan acaranya juga tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. Yaitu usai upacara, Bupati Anna menyerahkan piagam pengahargaan kepada 15 peraih prestasi di Bojonegoro. Tahun ini dilakukan paparan capaian Pemerintah Kabupaten Bojonegoro selama dua tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dan Budi Irawanto.

Dalam sambutanya Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menyampaikan Peringatan HJB ke-343 tahun dilaksanakan dalam suasana keprihatinan pandemi Covid-19. Tentu juga upayakan pencegahan penularan dan penanganannya. Bupati menyampaikan terima kasih kepada para pemimpin pendahulu, sesepuh dan pini sepuh, alim ulama, tokoh masyarakat, semua pemangku kepentingan. “Dan seluruh warga Bojonegoro yang telah berkiprah dalam membangun Bojonegoro tercinta,” kata Bupati Anna.

Sementara paparan yang ditampilkan dalam bentuk audio video menyebutkan indikator-indikator keberhasilan pembangunan yang telah dicapai Pemerintah Bojonegoro. Di antaranya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dimana di 2019 IPM Bojonegoro sebesar 68,75 mengalami peningkatan 0,9 dari capaian tahun 2018 yang sebesar 67,85. Pemerintah Bojonegoro mengklaim peningkatan sebesar 0,9 ini termasuk salah satu dari 5 (lima) Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan kenaikan paling besar.

Capaian lain adalah pertumbuhan ekonomi dengan Migas meningkat dari 4,41 persen pada Tahun 2018 menjadi 6,34 persen pada Tahun 2019. Sedangkan pertumbuhan ekonomi non migas tumbuh melambat, yaitu dari 5,66 persen pada Tahun 2018 menjadi 5,29 persen pada Tahun 2019.

Pemerintah Bojonegoro dalam kurun waktu 2018 dan 2019 mampu menurunkan angka pengangguran sebesar 0,49 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018 sebesar 4,19 persen menjadi sebesar 3,7 persen pada Tahun 2019.

Penurunan Angka Kemiskinan periode 2018-2019 sebesar 0,78 persen atau ekuivalen dengan penurunan 9 ribu masyarakat miskin. Angka kemiskinan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018 sebesar 13,16 persen ekuivalen dengan 163 ribu masyarakat miskin menjadi 12,38 persen Tahun 2019 ekuivalen dengan 154 ribu masyarakat miskin. Penurunan 0,78 persen ini termasuk salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota dengan penurunan kemiskinan terbesar di Jawa Timur.

Baca Juga :   Bupati Bojonegoro Hadiri Pembukaan KBSB di Desa Napis

Keberhasilan lain ;yang diklaim oleh Pemkab Bojoengoro adalah santunan duka sebesar Rp 2,5 juta per orang. Alokasi santunan kematian Tahun 2019 sebesar Rp 5,97 miluar dan alokasi Tahun 2020 sebesar Rp 12 miliar dengan asumsi penerima manfaat selama Tahun 2019 – 2020 sejumlah 7.188 orang.

Tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga telah membangun 117 km jalan, dan untuk Tahun 2020, dibangun jalan sepanjang 121 km jalan sehingga tahun 2021 total jalan dengan kondisi mantap sepanjang 630 km tuntas. Setelah jalan poros kabupaten tuntas, Tahun 2021-2023, dimulai pembangunan jalan poros antar desa sepanjang 1.449 km. Sehingga Tahun 2023 seluruh akses jalan baik poros kabupaten maupun jalan poros antar desa sudah bisa dalam kondisi mantab.

Saat ini Kabupaten Bojonegoro juga sedang membangun 2 (dua) jembatan akses antar Kabupaten yaitu jembatan Lu-Me yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Blora serta Tahun 2021 pembangunan jembatan Ka-Re yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.
Dalam bidang pertanian Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sudah menginisiasi dan melaksanakan Program Petani Mandiri melalui akses Kartu Petani Mandiri (KPM). Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2020 ini telah mengalokasikan Rp 59 miliar yang diberikan kepada 405 kelompok tani di 252 desa.

Selain PPM, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga memberi alokasi kemudahan permodalan bagi pedagang mikro dan ultra mikro melalui program pemberdayaan usaha mikro dan akses Kartu Pedagang Produktif (KPP). Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah menyiapkan alokasi anggaran melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sejumlah 20 Rp miliar untuk pembiayaan ultra mikro.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sudah melakukan revitalisasi pasar daerah agar lebih bersih, nyaman dan aman. Dalam kurun waktu 2019-2020 Pemkab telah melakukan pembangunan dan perbaikan 11 (sebelas) pasar daerah dengan total alokasi Rp 73 miliar.

Program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang berdampak pada terwujudnya kehidupan berkelanjutan yang layak. Yaitu tercapainya Masyarakat Makmur Sejahtera sesuai tema Hari Jadi Bojonegoro pada tahun ini yaitu “Bojonegoro Kerja, Maju, dan Prestasi Bersama”.

Baca Juga :   Kepala SKK Migas dan Presiden EMCL Bahas Produksi Minyak di Blok Cepu

Peningkatan pelayanan kesehatan Pemerintah Bojonegoro mendapatkan piagam penghargaan pencapaian Universal Health Coverage (UHC) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jawa Timur. Penghargaan ini satu-satunya kabupaten di Jawa Timur yang masuk kategori UHC. Jumlah masyarakat yang ditanggung dalam asuransi sebesar 98,76 persen atau sejumlah 1.319.301 (satu juta tiga ratus sembilan belas ribu tiga ratus satu) jiwa.

(Infografis capaian kinerja pemkab bojonegoro 2018 – 2020. Editor : Syafik)

Di bidang pendidikan, Pemkab Bojonegoro memberikan pembiayaan sekolah lewat DAK Pendidikan bagi siswa Madarasah Aliyah (MA) sebesar 13,5 miliar bagi 11.905 siswa. Selain pemberian DAK bagi MA, Pemerintah Kabupaten juga mengalokasikan beasiswa bagi putra putri daerah. Beasiswa scientist sudah dianggarkan Rp 15 miliar bagi 375 siswa. Selain beasiswa scientist , Pemkab juga mengalokasikan beasiswa satu desa dua sarjana sebesar 8,6 miliar bagi 860 siswa serta beasiswa kurang mampu sebesar 952 juta.

Sebagaimana tertuang dalam salah satu misi daerah yaitu perlindungan bagi perempuan, anak dan kaum dhuafa, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Saat ini sudah memiliki 4 (empat) Tempat Penitipan Anak (TPA) yaitu TPA Kalitidu, TPA Kapas, TPA Baureno dan TPA Ngasem yang saat ini masih proses pembangunan.
Selain program perlindungan anak, Pemerintah Kabupaten juga mengalokasikan bantuan bagi anak yatim dan terlantar, bantuan warga sakit menahun dan penyandang disabilitas.

Pemerintah Kabupaten juga telah mengalokasikan BPNT Daerah bagi 11.625 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bagi para lansia, di Tahun 2020 ini telah mengalokasikan program permakanan lansia yang diberikan melalui kecamatan untuk tambahan nutrisi bagi lansia dengan alokasi Rp 10,3 miliar.

Bupati Anna berharap kepada para Camat serta Kepala Desa turut serta mengawal dan memfasilitasi pelaksanaan program-program kabupaten yang diberikan pada masyarakat. Bupati Anna meminta warga Bojonegoro untuk tidak berpuas diri dengan segala yang telah dicapai. “Mari kita terus bahu membahu dalam bekerja, bersinergi mengatasi tantangan ke depan, guna percepatan pembangunan di Bojonegoro tercinta,” pungkas Bupati Anna.

Penulis : Syafik
Sumber : Humas Pemkab Bojonegoro