Samin Surosentiko Layak Mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional

oleh 164 Dilihat
oleh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, saat dikukuhkan sebagai warga Kehormatan Seulur Sikep oleh tokoh Samin, Hardjo Kardi di Dusun Jepang Desa/Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, Minggu 2-2-2020.Foto/Dok. Humas Bojonegoro

Samin Surosentiko Layak Mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional

Raden Kohar tumbuh dengan jiwa dan semangat empatis atas masyarakat sekitar. Ia melakukan ekspansi gagasan dan pengetahuan sebagai bentuk pendekatan transintelektual kaum tertindas (petani rakyat jelata). Perlawanan tidak dilakukan secara fisik tetapi berwujud penentangan terhadap segala peraturan dan kewajiban yang harus dilakukan rakyat terhadap pemerintah Kolonial. Terbawa oleh sikapnya yang menentang tersebut, ia merekontruksi sebuah tatanan, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan baru yang berbeda dari kaidah-kaidah yang berlaku umum. Sebuah gerakan yang lebih bersifat sebagai pembangkangan dan perlawanan sipil terhadap pemerintah Kolonial.

Gerakan sosial Raden Kohar, yang selanjutnya bernama Samin Surosentiko ~ sebuah nama yang lebih bernafaskan jiwa rakyat kebanyakan ~, memiliki tiga unsur gerakan Saminisme. Pertama, gerakan yang mirip organisasi proletariat kuno yang menentang sistem feodalisme dan kolonial dengan kekuatan agraris terselubung. Kedua, gerakan yang bersifat utopis tanpa perlawanan fisik yang mencolok. Dan ketiga, gerakan yang berdiam diri dengan cara tidak membayar pajak, tidak menyumbangkan tenaganya untuk negeri, menjegal peraturan agraria dan pengejawantahan diri sendiri sebagai dewa suci. Menurut Sartono Kartodirjo, gerakan Samin adalah sebuah epos perjuangan rakyat yang berbentuk “kraman brandalan” sebagai suatu babak sejarah nasional, yaitu sebagai gerakan ratu adil yang menentang kekuasaan kulit putih.

Baca Juga :   Gubernur Aceh Ziarah Makam Pocut Meurah Intan di Blora, Area Makam Siap Direvitalisasi
(Foto Samin Soerosentiko dan Pengikutnya saat diasingkan ke Padang. Sumber Verslag betreffende het onderzoek in zake de Saminbeweging tahun 1918)

Samin Surosentiko mengawali pergerakannya dari Klopoduwur, Banjarejo, Blora pada tahun 1890. Pada 1903 residen Rembang melaporkan terdapat 722 orang pengikut Samin yang tersebar di 34 desa di Blora bagian selatan dan Bojonegoro. Pada 1907, pengikut SaminSurosentiko sudah berjumlah sekitar 5000 orang. Pemerintah mulai merasa was-was sehingga banyak pengikut Samin yang ditangkap dan dipenjarakan.

Baca Juga :   Bojonegoro Ingin Mengajukan Gelar Pahlawan Nasional. Begini Prosedurnya.

Pada 8 November 1907, Samin Surosentiko diangkat oleh pengikutnya sebagai Ratu Adil dengan gelar Prabu Panembahan Suryangalam. Kemudian 40 hari sesudah menjadi Ratu Adil itu, Samin Surosentiko ditangkap oleh asistenWedanaRandublatung, Raden Pranolo. Beserta delapan pengikutnya, Samin Surosentiko dibuang ke Padang, Sumatera Barat.

Penulis ; Syafik