Pihak DPRD Pertanyakan Proyeksi APBD Bojonegoro 2022 hanya Rp. 4,8 Triliun

oleh 53 Dilihat
Peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan jembatan Kanor-Rengel (Kare) diresmikan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dengan Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Husein, pada Jumat 9-April-2021. Foto/Dok.Humas Pemkab Bojonegoro

Bojonegoro, damarinfo.com- Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berencana memasang angka Rp. 4,8 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020. Angka tersebut jauh di bawah APBD tahun 2022 yang senilai Rp. 6,2 Triliun.

Pimpiman DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto, saat rapat dengan pihak SKK-Migas di DPRD Bojonegoro, Senin 2-Agustus-2021.Foto/Rozikin

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro Sukur Priyanto, menyayangkan pemasangan besaran anggaran tersebut. Karena menurutnya seharusnya dapat lebih tinggi dari nilai tersebut, yakni mendekati angka Rp. 6 Triliun. Dirinya menilai Pemkab Bojonegoro seharusnya lebih optimis mengingat ada potensi pendapatan baik dari Dana Perimbangan, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus serta pendapatan-pendapatan yang lain. “Pertanyaanya mengapa hanya dipasang sebesar itu?” kata Sukur Priyanto.

Baca Juga :   BKD di Bojonegoro Tetap Dilaksanakan, Tata Kelola Diperbaiki

Nilai APBD tahun 2022 menjadi APBD terendah dalam tiga tahun anggaran di Kabupaten Bojonegoro, APBD Kabupaten Bojonegoro tahun 2019 menjadi APBD tertinggi yakni Rp. 7 Triliun lebih, tahun 2020 Turun menjadi Rp. 5,7 triliun, Tahun 2021 lebih tinggi dari tahun 2020 yakni senilai Rp. 6,2 Triliun dan tahun 2022 turun lagi menjadi Rp. 4,8 Triliun.

Baca Juga :   Tahun 2022, Bojonegoro Bangun 71 km Lebih Jalan Cor Poros Kecamatan

Setiap tahun sejak tahun 2019, APBD Bojonegoro selalu defisit diangka Rp. 2 triliun. Defisit terjadi karena terdapat selisih antara pendapat daerah dan belanja daerah . Dan defisti ini dapat ditutup dengan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran dengan jumlah yang sama.

Penulis : Syafik