Mentjari Indonesia
Pramuka sudah Ada Sejak Jaman Penjajahan Belanda

oleh 56 Dilihat
oleh
( Padvinders op Java (Pramuka jawa) Tahun 1920. Sumber : https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/)

damarinfo.com – Tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Pramuka, dasarnya adalah Keputusan Presiden Sukarno nomor 238 tahun 1961 dan juga Keputusan Presiden nomor 118 tahun 1961 tentang Tentang PENGANUGERAHAN PANDJI KEPADA GERAKAN PENDIDIKAN KEPANDUAN PRADJA MUDA KARANA

Namun ternyata Gerakan Pramuka ini sudah ada sejak jaman Penjajahan Belanda seperti tertulis dalam sebuah ensiklopedia yang diterbitkan oleh Pemerintah Belanda (diterjemahkan secara bebas ddengan google transate) bahwa

“Gerakan Pribumi menunjukkan aktivitas yang luar biasa. Gerakan Pemuda telah bermunculan di Jawa di kalangan siswa Pribumi sekolah menengah dan kejuruan. Perkumpulan Budi Utomo (1908), Sarekat Islam (1912), Muhammadiyah (1912) sudah ada selama beberapa tahun; Jong Java (1915), Jong Sumatra (1917) sedang bangkit; Partai Komunis (PKI 1920) kemudian menimbulkan kegemparan dalam gerakan rakyat dan, sesuai dengan peraturan Komintern, juga melibatkan gerakan pemuda untuk melakukan propaganda politik.

Mangkoenegaran di Solo hampir yang pertama (sekitar tahun 1916) memulai kepramukaan. Unsur olahraga sangat menarik para pemuda di semua eselonnya; gerakan menyebar dari sekolah ke sekolah. Lambat laun setiap partai atau asosiasi Pribumi dan banyak sekolah Pribumi yang penting memiliki kelompok pramuka sendiri dengan seragam dan lencananya sendiri. Kelompok-kelompok tampil di konferensi dan perayaan dan membentuk prosesi demonstratif.

Baca Juga :   Membaca Ulang PKI: Apa Kata Media Asing tentang Gerakan Rakyat Indonesia?

Dengan demikian Sarekat Islam harus ikut campur dalam Pramuka. Kelompok-kelompok yang terbentuk secara spontan di antara masa mudanya dimasukkan ke dalam struktur partai melalui pembentukan, pada Kongres SI April 1927, dari “Divisi Kepanduan Sarèkat Islam” (SIAP), yang tujuannya didefinisikan demikian: mendidik para anggota untuk iman yang kuat.

((
Padvinders op Java (Pramuka jawa) Tahun 1930. Sumber : https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/)

Karangan bunga berwarna merah, dengan bulan sabit putih dan bintang. pertemuan SIAP pertama pada Februari 1928, namanya diubah menjadi “Sarèkat Islam Afdeeling Pandoe”. Dalam perubahan dari “pramuka” menjadi “pandu” (panduan, pramuka) dapat dilihat sebagai ekspresi dari tujuan untuk menggunakan istilah-istilah Pribumi daripada istilah-istilah Belanda

Seperti kepanduan Sarekat Islam, terutama di Jawa, dengan cabang di pantai barat Sumatera dan di Makassar, bahwa asosiasi sosio-pedagogis Muhammadiyah, cabang “Hizbul Wathan” (harapan Tanah Air), didasarkan pada alasan agama, tetapi tanpa pengejaran politik. Kelompok ini memiliki ribuan anggota di antara 10.000 mahasiswa Muhammadiyah. Seragam dan lencananya berbeda dengan SIAP (Peraturan dalam Almanak Muhammadiyah 1928-1929).

Pengaruh progresif revolusi nair-nasionalis dari Algemeene Studieclub di Bandoeng (didirikan pada akhir tahun 1924) dan Partai Nasional Indonesia, yang sejak didirikan (Juli 1927) telah mempromosikan “Persatuan Indonesia Raya” di kongres dan pertemuan, juga memiliki beberapa pengaruh pada Kepanduan Asli.

Baca Juga :   Mentjari Bodjonegoro Bowerno Pernah Jadi Ibu Kota Kadipaten Djipang. Kapan?

Selain SIAP dan Hizboel Wathan, kini telah terbentuk organisasi pramuka berikut ini.

  • The “Pandoe Kebangsaan”, dari mantan asosiasi besar Jong Java, yang sejak itu telah dibubarkan di Pemoeda Indonesia, organisasi pemuda nasionalis dewasa.
  • “Nationaal-Islamietische Pathvinderij” (Natipy), divisi dari Jong-Islamieten Bond, yang dipisahkan dari Jong Java pada tahun 1924.
  • “Organisasi Kepanduan Nasional Indonesia” (INPO), divisi Pemoeda Indonesia, organisasi pemuda Algemeene Studieclub, inti gerakan nasionalis revolusioner.
  • “Al Kashsjaaf” (pengintaian), perusahaan kepanduan Jogjasche Islamietische Vereeniging Wal Fadjrie, anak organisasi SI
  • Selanjutnya Pramuka Boedi Oetomo, Pemoeda Sumatera dan Sekolah Taman Siswo di Jogja.

Kecuali Hizbul Wathan, semua kelompok pramuka ini bergabung bersama pada akhir tahun 1929 menjadi sebuah federasi yang disebut “Persaudaraan Antara Pandoe Indonesia” (persaudaraan pramuka Indonesia), dengan tujuan “meningkatkan tingkat asosiasi dan memperkuat kohesi bersama. ” . Apalagi pada saat itu terjadi penggabungan antara Pandoe Kebangsaan (Jong Java), Organisasi Pramuka Nasional Indonesia (Pemoeda Indonesia) dan Pandoe Pemoeda Sumatera (Jong Sumatra), menjadi satu organisasi Pramuka Indonesia di dasar nasionalis, yang disebut ” Kepanduan Bangsa Indonesia”.

Penulis : syafik

Sumber :  Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië (Zesde deel 1917-1939)/ Ensiklopedia hindia belanda bagian 6, 1917 – 1939