Bojonegoro, damarinfo.com- Semua sektor usaha di Indonesia terdampak secara serius oleh Pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020, termasuk di Bojonegoro. Namun Kabupaten Bojonegoro masih bisa bertahan dengan angka pertumbuhan positif di angka 0,4, angka ini lebih baik dari pertumbuhan ekonomi jawa timur yang terkontraksi (pertumbuhan negatif) pada angka -2,39 persen.
Di Bojonegoro terdapat enam sektor yang mengalami pertumbuhan yakni, Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan pertumbuhan 0,6 persen, Sektor Pengadaan Air; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur dengan angka pertumbuhan 5,4 persen, Sektor Informasi dan Komunikasi dengan pertumbuhan 8,6 persen, sektor Real Estate 2,6 persen, Sektor Jasa Pendidikan tumbuh sebanyak 2 persen dan Sektor Kesehatan dan Kegiatan Sosial Lainya sebanyak 10,1 persen.

Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto menyampaikan sektor pertanian menjadi faktor utama penyangga perekonomian di masa Pandemi Covid-19. Untuk itu sektor pertanian harus dimaksimalkan dengan menggali potensi komoditi yang bisa panen.
“Pertanian bisa menjadi alat untuk kemandirian ekonomi daerah” kata Mas Wabup-panggilanya- saat berkunjung ke sentra pertanian semangka dan Cabai di Desa Ngeper Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, Selasa 3-7-2021.
Lanjut Mas Wabup , Bojonegoro adalah lumbung pangan di Jawa Timur, sehingga berpotensi untuk menampung stok pangan di Jawa Timur bahkan nasional di masa Pandemi ini. Namun menurutnya hal ini harus dilakukan bersama-sama dengan seluruh stake holder, tidak hanya petani saja.
“perlu kolaborasi antara pemodal dan petani” Tegas Mas Wabup.
Sementara itu, Arif Saifudin (43) salah satu Petani Lombok di Desa Ngeper Kecamatan Padangan mengatakan saat ini pertanian tidak begitu terdampak saat pandemi, karena untuk memenuhi kebutuhan wilayah Bojonegoro saja masih kurang.
Pada tahun ini pihaknya menggarap lahan seluas 2,5 Hektare yang terbagi dua tanaman yakni Cabai dan semangka.
” modal perkiraan mencapai 100 juta dan saat panen kondisi saat ini bisa mencapai 70 – 100 Persen.” ucap Arif Saifudin.
Menurutnya, lahan pertanian seluas setengah hektar bisa memperkejakan 30 orang. Tentunya ini bisa menyerap tenaga kerja lokal apalagi kondisi pandemi saat ini. mungkin bisa menjadi salah satu solusi di tingkat desa.
Penulis : Syafik