Bandara Ngloram Diproyeksikan Buka Penerbangan ke Jakarta dan Luar Jawa

oleh 51 Dilihat
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi datang ke Bandara Ngloram bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono serta Gebernur Jateng Ganjar Pranowo, Minggu 3-Januari-2021. Mereka tiba di Bandara Ngloram sekitar pukul 08.30 wib dengan menaiki pesawat Hawker 900 XP PK-CAR dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang..foto/Ais

Blora- Rencana pengembangan Bandar Udara (Bandara) Ngloram di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, bukan isapan jepol belaka. Kementerian Perhubungan menghendaki bandara yang mulai direvitalisasi sejak 2018 itu bisa terkonek dengan bandara lainnya. Tak hanya bandara internasional di Pulau Jawa, melainkan juga bandara di luar Jawa.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau progres revitalisasi Bandara Ngloram, Minggu (3/1), mengemukakan, jika revitalisasi tahap pertama Bandara Ngloram pada 2021 sudah selesai maka bandara ini bisa didarati pesawat ATR-72 dengan kapasitas penumpang 72 orang. ‘’Ini akan sangat efisien, bisa diterbangkan dari Jakarta menuju Ngloram ini. Dari Balikpapan ke sini (Ngloram, red) juga bisa dilakukan karena kita tahu dengan adanya usaha-usaha perminyakan di sini dibutuhkan konektivitas ke kota-kota yang memiliki kompetensi. Sehingga ini Insya Allah bisa memajukan daerah Blora dan Bojonegoro,’’ ujar menteri saat menyampaikan sambutan.

Menteri Perhubungan datang ke Bandara Ngloram bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono serta Gebernur Jateng Ganjar Pranowo. Mereka tiba di Bandara Ngloram sekitar pukul 08.30 wib dengan menaiki pesawat Hawker 900 XP PK-CAR dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.

Budi Karya Sumadi menceritakan awal mula revitalisasi Bandara Ngloram yang dinilainya sangat penting. Pasalnya, wilayah Cepu dan Bojonegoro yang kaya kandungan minyak dan gas (migas) terletak di lokasi yang nanggung. Menurutnya, waktu tempuh darat dari Cepu ke Semarang ataupun ke Surabaya sekitar empat jam. Sehingga, kata dia, dibutuhkan bandara di Cepu.

Baca Juga :   Naik King Air, Menhub Dijadwalkan Darati Bandara Ngloram

Gubernur Ganjar Pranowo mengemukakan, keberadaan Bandara Ngloram merupakan mimpi yang sudah lama. Dia mengungkapkan, para pelaku bisnis perminyakan sebelumnya mengeluhkan waktu tempuh yang lama untuk sampai ke Cepu. Gayung pun bersambut. Menurutnya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah mempunyai komitmen yang sama untuk melakukan revitalisasi Bandara Ngloram. ‘’Mudah-mudahan ini bisa membuka, tidak hanya bisnis migas yang ada di sini tapi perdagangan, pariwisata dan ekonomi yang bagus baik di Blora maupun Bojonegoro,’’ katanya.

Pentingnya konektivitas wilayah juga dikemukakan Ganjar Pranowo. Menurutnya, selain Bandara Ngloram, revitalisasi juga dilakukan dilakukan di sejumlah bandara di Jateng. Di antaranya bandara di Purbalingga dan Bandara Dewandaru di Karimunjawa (Jepara). ‘’Bali sudah siap. Bali ingin wisatawan melimpahnya ke Jateng. Milihnya ke Karimunjawa karena sebagai destinasi sangat bagus sekali. Bali dan Karimunjawa bisa menjadi sister destinasi,’’ ujar Ganjar.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Bupati Blora Djoko Nugroho dan didampingi Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, saat berada di Jembatan TBB pada Minggu 3-Januari-2021.Foto/dok. Humas Pemkab Bojonegoro

Pengembangan
Dukungan terhadap pengembangan Bandara Ngloram juga disampaikan Mensesneg Pratikno. Tidak hanya konektivitas dengan bandara lainnya, mensesneg menghendaki Bandara Ngloram bisa juga menjadi pusat pendidikan penerbangan. ‘’Tak hanya bandara tapi sekolah penerbangan juga ada di Ngloram ini, menjadi sentra pendidikan vokasi yang bisa diandalkan. Dengan adanya Bandara Ngloram ini, Akamigas Cepu juga bisa dikembangkan lagi, Perhutani juga,’’ tegas Pratikno yang juga putra kelahiran Bojonegoro.

Baca Juga :   Penerbangan Jakarta – Ngloram Akan Kembangkan Kawasan Ratubangnegoro

Ide Mensesneg langsung ditanggapi Budi Karya Sumadi. ‘’Saya pikir itu ide yang bagus karena sekolah penerbangan kita di Yogyakarta dan Cirebon sudah penuh. Jadi, satu atau dua sekolah penerbangan bisa pindah ke Ngloram ini,’’ kata menteri perhubungan.

Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengusulkan agar Bandara Ngloram direvitalisasi sedemikian rupa sehingga menjadi bandara yang indah dan mengesankan. ‘’Sekeliling bandara ditata dengan bagus dan hijau. Sehingga orang yang datang ke sini langsung terkesan. Ada bedanya bukan biasa-biasa saja,’’ ujarnya.
Revitalisasi tahap pertama Bandara Ngloram masih akan berlanjut di 2021. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Novie Riyanto mengemukakan, Bandara Ngloram saat ini telah memiliki apron yang bisa menampung dua pesawat ATR serta landasan pacu sepanjang 1.500 meter dengan lebar 30 meter. ‘’Tahun ini landasan pacu akan diperpanjang lagi 100 meter sehingga menjadi 1.600 meter,’’ katanya.

Selain perpanjangan landasan pacu, tahun ini juga akan dilanjutkan pembangunan terminal bandara seluas 2.800 meter persegi, pembangunan kantor dan gedung, termasuk pembuatan jalan akses masuk dan parkir terminal. ‘’Bandara ini pada 30 Desember 2020 sudah didarati pesawat ATR-72 milik maskapai Nam Air,’’ ujar Novie Riyanto.
Penulis : Ais
Editor : Sujatmiko