Air Bengawan Solo di Bojonegoro Dekati Siaga Kuning

oleh 87 Dilihat
papan duga di Taman Bengawan Solo (TBS) Kota Bojonegoro, yang menunjukkan air terus meningkat akibat curah hujan tinggi di hulu sungai.Foto/dok.Tony Bojonegoro

Bojonegoro- Kiriman air dari hulu dan Anak Sungai Bengawan Solo menyebabkan trend naik, pada Senin pagi hingga malam, 14-Desember-2020. Permukaan air sungai terpanjang di Pulau Jawa di Bojonegoro ini dekati siaga kuning.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) pada Senin malam pukul 19.00 waktu setempat, mencapai 13.43 phielschaal atau tinggi muka air dan masuk status siaga hijau—dekati kuning (jika tembus di angka 14.00 phielschaal). Sedangkan pada pukul 18.00 waktu setempat angka di papan duga yaitu 13.36 phielschaal. Hal itu bisa jadi karena kiriman air dari hulu sungai, yaitu dari Kali Madiun dan dari Solo.

Sementara itu akibat curah hujan tinggi, tanggul di Desa Temu, Kecamatan Kanor, jebol. Akibatnya, air menggenangi padi umur sekitar satu bulan di areal persawahan desa tersebut. Tetapi belum ada kejelasan berapa luas lahan tanaman padi yan terencam banjir. Warga Desa Temu dan sekitarnya kini tengah kerja bakti untuk menutup sementara dengan dengan sak berisi pasir. “Warga kerja bakti,” ujar Hadi, warga Desa Temu, Kanor.

Pihak Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro tengah meluncur ke Desa Temu. Tim membawa perlengkapan, di antaranya membawa sak isi pasir dan gedek bambu untuk membuat tanggul darurat.

Sebelumnya, permukaan air di Sungai Bengawan Solo, Bojonegoro meningkat dan masuk siaga hijau, pada Senin pagi 14-Desember-2020. Menyusul hujan deras dari hulu sungai pada Minggu malam 13-Desember-2020.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah, pada Minggu malam 13-Desember, kondisi Bojonegoro masih normal. Namun dengan prediksi perjalanan air dari Karangnongko ke Bojonegoro selama 16 jam maka pada Senin daerah Ledok sedikit air masuk. Sedangkan bila ditambah dengan perjalanan air dari Solo ke Bojonegoro, yang memerlukan waktu 40 jam maka diperkirakan hari Selasa 15-Desember-2020, daerah banjarejo Gang Bentul dan Kalisari Baureno terdampak.”Trendnya naik,” ujarnya sebagaimana dikutip di group Komunitas PB Bojonegoro, pada Minggu malam 13-Desember-2020.

Nurul Azizah meminta pihak BPBD untuk cepat merespon informasi agar ada tindakan preventif. “Monggo Bu Ulfa (Kepala BPBD Bojonegoro) segera koordinasi dengan Ngawi dan Solo,” tambahnya.

Banjir dari Sungai Bengawan Solo sendiri, menurut Kepala Seksi Penindakan Damkar Bojonegoro, Sukirno, dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, kiriman air dari hulu. Mulai dari Wonogiri sampai Jurug, Solo dan dari Ponorogo sampai Ngawi. Kedua, hujan lokal yang itensitasnya tinggi dan merata di Kabupaten Bojonegoro.
Tiga, air kiriman dari Kabupaten Rembang, juga air kiriman dari Kabupaten Tuban yang masuknya melalui Kali Kening di Banjarsari, Trucuk. Lima, air laut pasang dimana biasanya kejadiannya pada saat bulan purnama. “Banjir di antaranya dipengaruhi lima factor itu,” tegasnya.

Ketinggian Air Bengawan Solo Senin pagi hingga malam Ini
Pukul    Karangnongko  Bojonegoro
00.00    27.48                 12.54
03.00    27.40                 12.82
06.00    27.50                 13.02
09.00    27.54                 13.13
12.00    27.54                 13.24

15.00    27.47                 13.32
18.00    27.48                 13.36
19.00    27.50                 13.43
Sumber BPBD Bojonegoro