Ziarah Leluhur Awali Peringatan Hari Jadi Bojonegoro ke-348

oleh 35 Dilihat
oleh
(Bupati Bojonegoro Setyo wahono di dampingi Istri Cantika Wahono Menaburkan bunga di makam leluhur. Foto : Bagian Prokopim Setda Bojonegoro)

Bojonegoro, damarinfo.com – Menjelang peringatan Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-348 tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar tradisi ziarah ke makam leluhur, Jumat 17-10-2025. Tradisi tahunan ini menjadi pembuka rangkaian kegiatan bertema “Bersinergi untuk Bojonegoro Mandiri”, yang mencerminkan semangat kebersamaan menuju Bojonegoro yang bahagia, makmur, dan membanggakan.

Bupati dan Forkopimda Pimpin Ziarah

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono memimpin langsung kegiatan ziarah, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah dan Ketua TP PKK Cantika Wahono. Turut hadir unsur Forkopimda, para kepala OPD, serta perangkat daerah lainnya. Kegiatan ini menjadi peringatan HJB pertama pada masa kepemimpinan Setyo Wahono–Nurul Azizah, sekaligus momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat.

“Kita perlu mengenang jasa para leluhur yang telah membangun Bojonegoro. Dari perjuangan mereka, kita belajar arti pengabdian dan persatuan,” ujar Bupati Setyo Wahono.

Tiga Titik Ziarah Utama

Rombongan memulai perjalanan dengan mengunjungi tiga makam leluhur:

  1. Makam Haryo Matahun di Desa Ngraseh, Kecamatan Dander.

  2. Makam Adipati Djojonegoro di Desa Mojoranu, Kecamatan Dander.

  3. Makam Kanjeng Sumantri di Kelurahan Mojokampung, Kecamatan Bojonegoro.

Baca Juga :   Pemkab Bojonegoro Luncurkan Logo HJB ke-345. Apa Arti Logonya?

Ziarah berlangsung khidmat dengan rangkaian doa, tahlil, dan penaburan bunga. Selain itu, Pemerintah Kabupaten juga memberikan tali asih kepada juru kunci dan penjaga makam sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam menjaga situs sejarah.

Makna Ziarah bagi Bojonegoro

Tradisi ini dimaknai sebagai wujud syukur dan penghormatan terhadap perjuangan para pendahulu. Menurut Bupati, generasi masa kini harus meneruskan semangat perjuangan tersebut dengan bekerja nyata untuk kemajuan Bojonegoro.

“Bojonegoro berdiri kokoh karena pengorbanan para pendahulu. Sekarang tugas kita menjaga dan melanjutkan warisan itu,” tegas Bupati Setyo Wahono.

Selain itu, ziarah juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antar unsur pemerintahan dan masyarakat, menumbuhkan rasa hormat, dan memperkuat nilai kebersamaan.

Baca Juga :   Apa Arti Nama Desa Bedander atau Dander? Begini Penjelasan Pakar Sejarah

Syukuran di Setiap Desa

Peringatan HJB tahun ini digelar sederhana tetapi bermakna. Setiap desa diimbau menyelenggarakan syukuran dan doa bersama sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam peringatan Hari Jadi Bojonegoro.
Dengan cara itu, semangat kebersamaan dan rasa memiliki terhadap daerah diharapkan semakin tumbuh.

Sinergi untuk Bojonegoro Mandiri

Dengan mengusung tema “Bersinergi untuk Bojonegoro Mandiri”, Pemerintah Kabupaten ingin memperkuat kolaborasi lintas sektor. Semangat sinergi ini menjadi modal penting untuk mewujudkan Bojonegoro yang mandiri, sejahtera, dan membanggakan bagi seluruh warganya.

“Hari Jadi ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum mempererat persatuan untuk membangun Bojonegoro yang lebih baik,” pungkas Bupati Setyo Wahono.

Editor : Syafik

Sumber : Bagian Prokopim Setda Bojonegoro