Yazid Dipastikan Pimpin Kembali PWI Bojonegoro Tiga Tahun ke Depan

oleh 47 Dilihat
oleh
(Ketua PWI Bojonegoro Terpilih, M. Yazid. Foto : Syafik)

Bojonegoro,damarinfo.com – Wartawan Blok Bojonegoro, M. Yazid dipastikan kembali memimpin Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bojonegoro masa bakti 2022 -2025. Setelah Yazid-panggilannya- terpilih melalui pemungutan suara dalam Konferensi PWI ke II di Adelia Cafe, Jalan Gajah Mada Bojonegoro, Sabtu 3-9-2022.

Dalam pendaftaran calon ketua PWI terdapat tiga wartawan yang mendaftar, yakni M. Yazid, Andik Setyobudi dan Galuh. Namun pada saat konferensi, Galuh yang wartawan Sakti TV ini mengundurkan diri sehingga tinggal dua calo. Dan dari hasil pemungutan suara, M. Yazid mendapatkan 6 suara dan Andik mendapatkan 4 Suara, sehingga M. Yazid ditetapkan sebagai Ketua PWI terpilih.

Baca Juga :   Mengaku Wartawan, 2 Orang Ditangkap Polisi Usai Peras Kontraktor Rp20 Juta

“Alhamdulillah semua rangkaian Konferensi ke II berjalan dengan lancar dan sudah ada ketua PWI Kabupaten Bojonegoro 2022-2025,” ujar Parto Sasmito selaku Ketua Panitia Konferensi PWI Bojonegoro.

Sementara itu, Ketua terpilih M Yazid menyampaikan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang sudah memberikan kepercayaan kembali pada dirinya sebagai ketua PWI Kabupaten Bojonegoro. Menurutnya, amanah ini menjadi penyemangat bagi semua untuk kedepannya.

“Nanti kita akan meneruskan program yang baik dan kita juga terus benahi  untuk PWI kedepannya,” Kata  wartawan asal Kecamatan Balen ini.

Sedangkan Mahmud Suhermono perwakilan dari PWI Jatim mengucapkan selamat atas terpilihnya sebagai Ketua PWI Kabupaten Bojonegoro.

Baca Juga :   Surat Redaksi Harmoko Tokoh di Balik Hari Pers Nasional

“Saya harapkan untuk ketua yang baru ini bisa memiliki program agar kartu anggota PWI yang tidak aktif bisa kembali di aktifkan,” harap Mahmud Suhermono

Ia menambahkan, kedepannya PWI harus lebih aktif dan inilah tugas PWI salah satunya untuk memberikan literasi kepada masyarakat, baik dengan mendekatkan pada sekolah-sekolah maupun dengan membaca kelompok masyarakat.

“PWI harus mengedukasi masyarakat bahwa pers itu seperti apa, bedanya pers dengan media sosial, kekuatan kita ada pada verifikasi, klarifikasi dan kualitas, kita pasti kalah Kalau dengan kecepatan dan media sosial,” tambahnya.

Penulis : Syafik