Festival Geopark Bojonegoro 2025: Sakralnya Ruwatan dan Harapan Pengakuan Dunia

oleh 390 Dilihat
oleh
(Bupati Bojonegoro Setyo Wahono didampingi Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menerima Gunurngan Wayang dari Dalang Ki Ngaesan Hadi Purwocarito, Khayangan Api Desa Sendang Harjo, Dander Bojonegoro, Jum'at 27-6-2025. Foto https://baghumas.bojonegorokab.go.id/berita/baca/512)

Bojonegoro,damarinfo.com – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar prosesi Ruwatan Murwakala di kawasan wisata Kayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Jum’at 27-6-2025.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian utama dalam Festival Geopark Bojonegoro 2025, yang bertujuan untuk memadukan pelestarian budaya lokal dengan penguatan potensi geowisata Bojonegoro menuju pengakuan UNESCO Global Geopark.

Prosesi ruwatan digelar secara sakral dan meriah, diiringi pagelaran wayang kulit oleh dalang ternama Kyai Ngaesan Hadi Purwocarito, serta diikuti oleh 100 orang sukerta (peserta ruwatan), dengan total peserta sebanyak 170 orang dari berbagai wilayah di Kabupaten Bojonegoro.

Seluruh rangkaian diselenggarakan secara gratis dan terbuka untuk umum sebagai bentuk pelayanan sosial dan budaya kepada masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono beserta istri Cantika Wahono, serta Wakil Bupati Bojonegoro dan suami, Budi Jatmiko. Turut hadir juga Staf Ahli Bupati, para Kepala OPD, unsur Forkopimcam Kecamatan Ngasem, dan Kepala Desa Sendangharjo.

Baca Juga :   Mimpi Besar Bojonegoro: Dari Geopark Nasional Menuju Panggung Dunia

Ruwatan Murwakala merupakan bagian dari prosesi budaya dalam Festival Geopark. Sehari sebelumnya, Kamis 26-Juni-2025, telah dilakukan prosesi pengambilan minyak bumi tradisional dari kawasan sumur tua Wonocolo, salah satu titik penting geologi di Bojonegoro. Minyak tersebut kemudian disemayamkan di Pendopo Kayangan Api, sebagai simbol kesakralan dan hubungan antara kekayaan alam dengan spiritualitas masyarakat.

Pada malam harinya, prosesi dilanjutkan dengan doa bersama dan pembacaan sholawat, sebagai bentuk integrasi antara budaya lokal dan nilai-nilai keislaman yang hidup dalam masyarakat Bojonegoro.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Welly Fitrama, menyampaikan bahwa ruwatan ini merupakan pelayanan budaya sekaligus bentuk nyata pelestarian budaya Jawa dan promosi geopark.

Bojonegoro telah memperoleh Letter of Intent dari Gubernur Jawa Timur untuk mengikuti proses penilaian UNESCO Global Geopark. Harapannya, Kayangan Api dapat menjadi geosite yang diakui secara global. Peran aktif warga Sendangharjo dalam menjaga dan membumikan situs Kayangan Api sangat penting dalam proses ini,” ujarnya.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan bahwa kegiatan ruwatan ini mengandung nilai spiritual dan kearifan lokal yang penting dilestarikan.

“Melalui kegiatan ini, kita menunjukkan penghormatan terhadap alam dan Sang Pencipta, sekaligus membentuk jati diri masyarakat untuk hidup rukun dan bergotong royong. Ini adalah bagian dari memperkuat identitas sosial masyarakat Jawa, khususnya di Bojonegoro,” tutur Bupati.

Festival Geopark 2025 menjadi momentum penting untuk mempromosikan pariwisata, melestarikan budaya, dan membentuk karakter masyarakat. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi agenda tahunan yang tak hanya memperkaya khazanah budaya lokal, tetapi juga mendorong pengakuan Bojonegoro sebagai bagian dari jaringan geopark dunia.

Baca Juga :   Kapolres  Bojonegoro  Resmikan Wisata Tangguh Semeru di Khayangan Api

Editor : Syafik

Sumber https://baghumas.bojonegorokab.go.id/berita/baca/512