Rembug Pendidikan: Strategi Wujudkan Pendidikan Bojonegoro Berdaya Saing Global

oleh 60 Dilihat
oleh
(Bupati Bojonegoro Setyo wahono dan Ketua Pergunu Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim serta para narasumber dan tokoh pendidikan Bojonegoro. Foto : bojonegorokab.go.id)

Bojonegoro,damarinfo.com — Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Bojonegoro menggelar Rembug Pendidikan bertajuk “Strategi Mewujudkan Pendidikan Bojonegoro Berdaya Saing Global dan Membanggakan”, Rabu 29-10-2025 di Pendopo Malowopati. Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk merumuskan arah, rekomendasi, dan langkah konkret memajukan pendidikan agar mampu menjawab tantangan global.

Bupati Setyo Wahono: Pendidikan Harus Jaga Adab dan Karakter

Dalam arahannya, Bupati Setyo Wahono menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan tidak sekadar diukur dari kecerdasan peserta didik. Sebaliknya, ia menilai, adab dan karakter yang ditanamkan guru jauh lebih menentukan.

“Adab dan karakter guru bukan hanya mencerdaskan murid, tetapi menjadi alat ukur sejauh mana pendidik mampu memberikan keteladanan. Kecerdasan penting, namun kualitas adab dan karakter pendidik jauh lebih penting untuk memberikan pemahaman kepada anak didik,” ujar Bupati Setyo Wahono.

Bupati menambahkan bahwa di era informasi ini guru menghadapi tuntutan besar untuk beradaptasi. Kini, pondok pesantren yang dulu fokus pada pengajaran kitab juga ditantang melahirkan lulusan yang beradab, berkarakter, dan siap bersaing. Oleh karena itu, menjaga nilai moral dan semangat patriotisme menjadi langkah penting agar peserta didik tumbuh unggul tanpa kehilangan jati diri bangsa.

“Pendidik harus mampu melahirkan anak didik yang berdaya saing global tanpa meninggalkan norma adab, karakter, serta semangat patriotisme sebagai bangsa Indonesia,” imbuhnya.

PERGUNU: Guru Harus Jadi Teladan Moral dan Profesional

Bupati memberi apresiasi kepada PERGUNU sebagai organisasi profesi yang berperan menjaga moral dan membentuk tatanan sosial. Menurutnya, pemerintah daerah akan terus bersinergi dengan lembaga pendidikan serta organisasi guru untuk meningkatkan mutu pendidikan sekaligus kesejahteraan pendidik.

Baca Juga :   Persatuan Guru NU Desak Kemenag segera Cairkan BOS Madrasah

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat PERGUNU, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, memaparkan kriteria guru ideal. Ia menekankan bahwa guru baik menguasai kompetensi, bertanggung jawab atas proses pembelajaran, menjadi teladan moral, dan memperlakukan murid seperti anak sendiri.

“Guru yang baik adalah guru yang menguasai kompetensinya dan tidak berhenti memperbaiki diri. Guru juga harus bertanggung jawab mentransfer ilmu sampai murid benar-benar mengerti, menjadi teladan akhlak, dan mendoakan murid-muridnya sebagaimana mendoakan anak kandungnya sendiri,” tutur Prof. Asep.

Ia meyakini, jika nilai-nilai itu diterapkan secara konsisten, sistem pendidikan Indonesia akan mampu melahirkan generasi unggul berakhlak mulia.

Akademisi: Revolusi Kurikulum dan Pelatihan Berkelanjutan

Dari kalangan akademisi, Prof. Dr. Hj. Sri Minarti, M.Pd.I — Ketua Senat Akademik Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro — menggarisbawahi pentingnya revolusi kurikulum. Menurutnya, guru harus memahami pilar pembelajaran abad ke-21 dan menjalankan metode yang menumbuhkan literasi serta kreativitas.

“Guru harus mengenal pilar belajar abad 21. Pendidikan masa depan memerlukan pemerataan sumber daya manusia, peningkatan literasi, serta kebiasaan membaca dan melanjutkan studi. Guru juga perlu revolusi mental melalui pelatihan berkelanjutan,” ujar Prof. Sri Minarti.

Ia menambahkan bahwa sinergi antara Dinas Pendidikan dan para pendidik menjadi kunci untuk merespons kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat. Dengan kerja sama itu, kapasitas guru akan meningkat dan proses pembelajaran bisa lebih relevan dengan kebutuhan zaman.

Baca Juga :   Kaji Prayit Kembali Pimpin Pergunu Bojonegoro

Dari Rembug ke Aksi Nyata

Rembug Pendidikan ini menutup dengan rumusan rekomendasi yang menitikberatkan pada penguatan karakter, peningkatan kompetensi guru, dan pembaharuan kurikulum. Selanjutnya, pemerintah daerah bersama PERGUNU dan mitra pendidikan akan menyusun langkah-langkah implementatif — mulai dari pelatihan berkelanjutan, peningkatan akses literasi, hingga program pemberdayaan tenaga pendidik.

Dengan demikian, upaya kolektif ini diharapkan mempercepat transformasi pendidikan Bojonegoro menjadi lebih kompetitif secara global, namun tetap membanggakan secara lokal.

Editor : Syafik

Sumber : bojonegorokab.go.id