Program Agroforestry PEPC Tanam 2200 Kelengkeng di Ngasem

oleh 55 Dilihat
Pihak PT Pertamina EP Cepu (PEPC) serahterimakan Program agroforestry berbasis kawasan hutan bersama masyarakat ke petani penggarap lahan hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutran (LMDH) RimbaTani Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro Selasa 27-April-2021. Foto/dok.Humas PEPC Bojonegoro

Damarinfo-Bojonegoro. Pihak PT Pertamina EP Cepu (PEPC) serahterimakan Program agroforestry berbasis kawasan hutan bersama masyarakat ke petani penggarap lahan hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutran (LMDH) RimbaTani Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro Selasa 27-April-2021. Program diinisiasi PEPC sejak 2019 bekerja sama dengan LSM IDFoS Indonesia untuk pemberdayaan masyarakat dan telah disetujui SKK Migas.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarkat Desa (DPMD) Kabupaten Bojonegoro, Mahmudin mengatakan, penguatan kelembagaan LMDH adalah salah satu aspek yang sangat penting, agar LMDH memiliki kemampuan sebagai pendorong ekonomi masyarakat desa di sekitar hutan. Mengingat hampir 60 persen lahan pertanian di Bojonegoro adalah di wilayah hutan. “Program ini memiliki potensi Agrowisata yang bagus, terlebih lagi jika program agroforestry ini dapat terkoneksi dengan potensi lain yang ada di sekitarnya,” ujarnya.

Baca Juga :   Pihak LBH Akar Adukan BK DPRD Bojonegoro ke Ombudsman RI

Program agroforestry ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif peningkatan ekonomi bagi masyarakat desa hutan di masa mendatang, Program dikelola dengan benar seperti budidaya buah kelengkeng dan memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.

Camat Ngasem Waji yang menerima serahterima program mengharapkan, agar para pesanggem memiliki rasa “andarbeni” atau rasa memiliki terhadap program ini. “Sejumlah 2.200 pohon kelengkeng yang telah tertanam ini apabila dikelola dengan baik hingga dapat menghasilkan buah secara maksimal,” ungkapnya.

Program Agroforestry tahap ke-2 ini berlangsung sejak 2020 hingga awal 2021, fokus program adalah pada perawatan dan penambahan tanaman. Sedangkan tahap pertama yang dilaksanakan pada tahun 2019 telah tertanam 1.500 pohon kelengkeng. Hingga pada 2021 ini terdapat 2.200 pohon kelengkeng yang telah berhasil ditanam dan tumbuh di  kawasan perlindungan setempat (KPS) Perhutani BKPH Clangap Petak 53,54,50 dan 42.

Baca Juga :   Pemerintah Berikan Dukungan Penuh Pada Proyek Gas Jambaran-Tiung Biru

Officer Community Relation & CSR PEPC, Edi Arto menyebutkan agroforestry merupakan program yang memiliki multipotensi dalam jangka panjang. Selain produktivitas pohon, yang jelas memberikan hasil ekonomi. Karena program agroforestry memiliki manfaat lain yang mendukung pelestarian ekosistem bagi lingkungan sekitar. “Pohon ini baik bagi pemeliharaan lingkungan. Akar dari pohon tegakan ini akan mampu melindungi badan sungai di sepanjang lahan KPS dari erosi dan longsor,” ungkapnya.

Wakil Kepala Administratur KPH Bojonegoro, Juwanto menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap PEPC. Karena ini sebuah program yang sangat luar biasa yang di support oleh PEPC. “Program ini sangat bermanfaat bagi lingkungan yang jika dikonversikan dengan angka ekonomis sangat tinggi nilainya, karena memberikan manfaat lingkungan alam dari kerusakan,” ungkapnya.

Penulis  : Sujatmiko

Bahan    : Humas PEPC Bojonegoro