Bojonegoro-.Pihak PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field, Bojonegoro melakukan pelbagai cara untuk efisiensi biaya operasional. Efisiensi dilakukan karena adanya triple shock yang melanda industry migas di Indonesia.”Kita melakukan efisiensi dipelbagai bidang,” ujar Humas Pertamina Jawa Timur Panji dalam acara jumpa pers tutup tahun di Bojonegoro, Jumat 4-Desember-2020
Panji menjelaskan, triple shock di antaranya ditandai dengan melemahnya harga minyak dunia, juga tingginya nilai tukar dolar serta pandemic Covid-19. Makanya, pihak Pertamina EP Asset 4 terus berupaya agar terus konsisten dengan produksi minyak. “Kalaupun produksi menurun itu karena factor alam. Dan sekarang ini field Sukowati dalam rangka menghampat penurunan produksi minyak,” imbuhnya.
Panji menyebutkan, sekarang ini pihak Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field tengah melakukan efisiensi dari pelbagai bidang. Efisiensi dilakukan di antaranya, pihak Pertamina Asset 4 Sukowati Field dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN). Yaitu Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field melakukan efisiensi biaya operasional fuel consumption sebesar Rp 625 juta perbulan dan sebelumnya Rp 1,1 muliar perbulannya. Dengan demikian ada biaya penghematan operasional sebesar Rp 541 juta perbulannya.
Yang juga penting, lanjut Panji, kerjasama antara Pertamina EP Asset 4 dengan PLN, yaitu target tahun 2021 mendatang menekan pemakaian solar. Sehingga nantinya bisa zero emisi.”Target kita itu, untuk bahan bakar ramah lingkungan,” tegasnya,
Menyinggung soal produksi, menurut Panji, target produksi minyak di Sukowati Field tahun 2021 sebanyak 8000 barel perhari atau mengalami penurunan dibanding produksi tahun 2020 yang mencapai 8500 barel perharinya. Penyebabnya, kondisi alam sehingga sekarang ini sumur minyak mengalami penurunan.”Memang menurun,” imbuhnya.
Penulis : Rozikin
Editor : Sujatmiko
