damarainfo.com – Rumah layak huni merupakan dambaan setiap masyarakat, namun sayangnya tidak semua masyarakat beruntung memiliki rumah layak huni.
Menurut BPS Kriteria Rumah Tak Layak Huni (https://perkim.id/rtlh/kriteria-rtlh-menurut-beberapa-pihak/3/) adalah sebagai berikut :
- Luas lantai bangunan tempat tinggal < 8 m2 per orang.
- Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
- Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.
- Jenis atap dari bambu/rumbia, alang-alang, genteng tanah kualitas murah.
- Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain.
- Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
- Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan.
Kabupaten Bojonegoro, yang dijuluki Kabupaten Migas ini, persentase rumah tidak layak huninya adalah 41,70 persen. Angka ini menempatkan Kabupaten Bojonegoro masuk 10 Besar Kabupaten dengan rumah tidak layak huni terbesar di Jawa Timur tahun 2021. Persentase tahun 2021 ini mengalami kenaikan dari tahun 2020, sebesar 2,35 persen. Pada tahun 2020 persentase rumah tidak layak huni di Bojonegoro sebesar 39,35 persen.
Urutan pertama Kabupaten dengan persentase rumah tak layak huni adalah Kabupaten Bangkalan yakni 64,19 persen. Di urutan kedua adalah Kabupaten Bondowoso dengan persentase sebesar 54,48 persen dan di urutan ketiga adalah Kabupaten Situbondo dengan persentase sebesar 50,71 persen.
Berikut data 10 besar Kabupaten di Jawa Timur dengan persentase rumah tidak layak huni terbesar tahun 2021
Penulis : Syafik
