Milad Muhammadiyah ke 109, MIM 7 Kenep Launching Buku Antologi Siswa

oleh 44 Dilihat
oleh
(MIM 7 Kenep Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro Launching Buku Antologi Siswa pada Milad Muhammadiyah 109. Sabtu 27-11-2021. Foto : Humas MIM Kenep)

Bojonegoro, damarinfo.com-Pandemi Covid-19 masih menjadi bayang-bayang di tengah masyarakat tidak terkecuali di dunia pendidikan. Namun hal itu tidak menghalangi semangat warga persyarikatan Muhammadiyah untuk tetap melaksanakan peringatan hari kelahiran pergerakan Muhammadiyah ke-109.
Seperti yang dilakukan oleh keluarga besar MI Muhammadiyah 7 Kenep Balen Bojonegoro. Meskipun sedikit terlambat para guru dan peserta didik tetap memperingatinya dengan menerapkan protokol kesehatan. Milad Muhammadiyah ke 109 dengan berbagai kegiatan lainnya dilaksanakan di Aula Madrasah pada hari Sabtu, 27 November 2021.

Kepala Sekolah MI Muhammadiyah 7 Kenep, Suprapto, menyampaikan dalam kata sambutannya jika biasanya perayaan dilaksanakan secara tatap muka penuh, kali ini diselenggarakan secara virtual dan tatap muka terbatas yang hanya melibatkan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Siswa kelas 6, serta anggota pimpinan Ranting Muhamadiyah Kenep total jumlah yang hadir 40 orang. Acara virtual diperuntukkan kepada semua wali murid, para alumni, dan Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah se Kabupaten Bojonegoro.

Ketua Majelis Dikdasmen PCM Balen, Kholil Rohman, dalam pidatonya yang mengutip pidato milad PP Muhammadiyah, berharap melalui momentum Milad ke-109 tahun ini seluruh anggota, kader, dan pimpinan di semua tingkatan dan lingkungan kelembagaan sampai jamaah agar bisa memantapkan diri agar tetap ikhlas dalam ber-Muhammadiyah. Juga berkomitmen tinggi, berkhidmat, bekerjasama dan menjalin kebersamaan, bekerja secara sistemik dan terorganisasi, menjadikan Persyarikatan unggul berkemajuan, serta memperluas gerak Muhammadiyah dalam memajukan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.

Talkshow dan Launching Buku Antologi Siswa

Kegiatan Milad Muhammadiyah ke 109 tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bersamaan juga dengan event Hari Guru Nasional dilaksanakan Talkshow dan Launching Buku Antologi Siswa, Mengambil tema Figur Pembangkit Literasi di Era Pandemi, tidaklah muluk-muluk sebab di era pandemi ini mereka para praktisi pendidikan di MI Muhammadiyah 7 Kenep tetap mendesign anak didiknya agar terus berkarya di dunia literasi.

Hadir dalam acara talkshow sebagai pembicara yaitu Imam Muhlas S.Hum,SH,MPSi (ketua TBM Jatim) dan Yazid Mar’i,M.Pd.I (penulis) melalui video converence. Muhammad Yahya,S.Pd. (consultan pendidikan) berhalangan hadir karena mendadak ada gangguan di kesehatannya.

Talkshow dibuka oleh Kepala Madrasah, Suprapto. Dalam kata pengantarnya ia menyampaikan bahwa buku “Surat Cinta untuk Bapak Ibu Guru” merupakan kumpulan dari buah karya anak didik kami yang berupa karangan puisi, pantun dan cerita pribadi. Buku ini akan menggambarkan berbagai macam ungkapan hati siswa kami yang masih berstatus siswa madrasah ibtidaiyah. Tentu menjadi kebanggan tersendiri ketika anak-anak kami ini mampu mengungkapkan apa yang mereka rasakan, mereka lihat, mereka dengarkan, mereka inginkan dan mereka harapkan dapat diolah ke dalam sebuah coretan pena yang terarah sehingga membuahkan sebuah karya yang sangat luar biasa.

Baca Juga :   Beda Geografis Indonesia dan Arab Saudi, Beda Hari Raya Idul Adha.

Setelah sukses cetak buku pertama Antologi Karya Siswa MI Muhammadiyah 7 Kenep yang berjudul “Embun Merah Putih”, kini telah terbit buku kedua yang berjudul “Surat Cinta untuk Bapak Ibu Guru ”, Karya ini terinspirasi dari banyaknya kado anak didik yang disampaikan kepada bapak ibu guru saat peringatan hari guru, dalam bentuk pantun, puisi, atau cerita, atau bahkan hanya ucapan selamat hari guru.

Pemateri kedua Imam Muhlas yang biasa dipanggil GEKA menyampaikan bahwa di dalam buku yang berjudul ” Surat Cinta untuk Bapak Ibu Guru “. Sebenarnya kita sudah tau tentang figur literasi, dan yang dimaksud literasi itu. Pada hari ini di dalam pendidikan anak anak dan para pembimbingnya sudah sangat peduli terhadap para anak didiknya apalangi pada masa pandemi seperti ini, yang bisa memunculkan gagasan atau ide yang dikumpulkan sehingga dapat membuat sebuah karya, tulisan, dan yang kemudian di bukukan. Ini adalah sebuah fase awal dimana agar anak didik mengenal sebuah literasi, terutama para Pendidik Bapak dan Ibu Guru agar bisa menjadikan anak didiknya kecanduan di dalam mempelajari literasi tersebut.

Jika dulu diantara kita banyak yang membicarakan ikhlas beramal tetapi di hari ini kita akan mengembangkan menjadi ikhlas berliterasi, ikhlas membagi waktu untuk memahami literasi.

Di sini akan menjadi evaluasi kita bersama, dan ada yang sangat penting di dalam mewujudkan sebuah cita cita maupun impian yang diinginkan, dimulai dari pendidik dahulu terutama yang berperan sangat penting yaitu kepala sekolah sebagai tolak ukur dalam menuju sebuah cita cita madrasah, dan didukung oleh Bapak dan Ibu Guru lainnya, sehingga cita cita itu dapat terrealisasikan dengan sangat mudah.

Baca Juga :   Muktamar yang Mencerahkan

M.Yazid Mar’i melalui converensi video menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap kader persyarikatan yang ada di lembaga pendidikan terkhusus di MI Muhammadiyah 7 Kenep, siswa-siswi yang masih di usia sekolah dasar mampu membuahkan hasil karya fenomenal juga tidak ketinggalan kepada Bapak Ibu Guru, meskipun masih dalam nuansa pandemi tetapi tetap bersemangat memfasilitasi dan memotifasi anak didiknya, maka sangat cocok apabila talkshow ini mengambil tema Figur Pembangkit Literasi di Era Pandemi, di era pandemi ini mereka tetap mendesign anak didiknya agar terus berkarya di dunia literasi.

Lebih lanjut orang yang biasa dipanggil pak Yazid ini menuturkan bahwa dunia literasi sudah ada sejak pertama kalinya Rasululloh saw diutus sebagai nabi dan rasul, sebab ayat pertama yang turun adalah perintah untuk membaca “iqro”, juga supaya terus belajar. Demikian tandas ketua Majelis Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro.

Sesi Dialog yang Menarik dan Gayeng

Sangat menarik dan terkesan tatkala pada sesi dialog muncul pertanyaan-pertanyaan cerdas yang datang dari siswa-siswi MI Muhammadiyah 7 Kenep, setelah dibuka sesi dialog banyak anak yang antusias untuk mengajukan pertanyaan, ada 6 pertanyaan yang disampaikan oleh anak-anak cerdas, tetapi karena ada beberapa pertanyaan yang semaksud maka dapat dikelompokkan menjadi 4 pertanyaan.
Bunyi pertanyaannya tersebut adalah :
1. Apakah bapak menulis dipersiapkan atau mengalir seperti air ?
2. Tema apa yang cocok untuk anak anak?
3. Bagaimana cara memotivasi diri sendiri agar bisa rajin menulis?
4. Apa keuntungan dari hasil menulis ?

Secara singkat tapi mudah dimengerti GEKA menjelaskan bahwa apapun menulis harus dipersiapkan, salah satu di antaranya adalah seorang penulis harus banyak membaca, karena dengan membaca maka pengetahuan akan bertambah, dan selanjutnya tulisan-tulisan akan mengalir senada dengan tema yang telah disiapkan. Mengalirnya pemikiran yang tertuang dalam buku juga akan mengalirnya rizki dalam bentuk royalti, demikian pungkas orang nomor satu di TBM Jatim tersebut.

Talkshow ditutup dengan pembacaan puisi oleh moderator M.Zaenal Arifin yang berjudul guru.
Penulis : Sujatmiko
Sumber : MI Muhammadiyah 7 Kenep