Damarinfo.com – Tanggal 21 April menjadi hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia khususnya perempuan Indonesia, sehingga ditetapkan sebagai Hari Kartini. Sosok Kartini menjadi role model perjuangan perempuan Indonesia.
Raden Ajeng Kartini begitu nama lengkapnya, mempunyai kegemaran berkirim surat pada kawan-kawanya dari belahan Eropa. Komunikasi tulisan ini lah yang banyak mempengaruhi pemikiran Kartini. Salah satu sahabat penanya adalah Marie Ovink-Soer, perempuan belanda istri Asisten Jepara pada zaman belanda. Kedekatan Kartini dengan Marie Ovink-Soer seperti layaknya seorang anak dengan ibuknya, hingga Kartini menyebutnya dengan Moedertje atau ibu tersayang
Surat terakhir yang dikirim Kartini kepada Marie Ovink-Soer tertanggal 7-September-1904, dan pada tanggal 13 September 1904 Kartini melahirkan anaknya, dan beberapa hari setelah melahirkan, Kartini Meninggal Dunia pada usia 25 tahun. Seperti tertulis dalam buku “Letter of A Javaness Princes” yang diterbitkan pertama kali tahun 1921 oleh DUCKWORTH & CO.3 HENRIETTA ST., COVENT GARDEN London Inggris
Dalam surat terakhir yang aslinya berbahasa belanda dan diterjemahkan oleh Agnes Louise Symmers dalam buku itu, Kartini di awal tulisan berterima kasih kepada Moedertje atas kiriman baju rajut cucu (begitu Kartini menyebut calon anaknya untuk Moedertje), padahal tugas dari Moedertje begitu banyak masih menyempatkan membuatkan baju. Kartini juga menulis saat melihat baju itu matanya basah dan bahagia sekali dan kartini melihat berkali-kali dan hadiah itu sangat berarti buat Kartini.
Beriktunya Kartini menulis, Saat suaminya menerima hadiah tersebut, suaminya langsun meminta kartini untuk menulis surat buat Moedertje, kartini pun memenuhi permintaan suaminya itu dan menulis surat untuk Moedertje.
Kartini juga menceritakan kegembiraan hatinya beberapa hari ini yang sedang menunggu harta kecilnya dan didampingi oleh orang-orang yang dicintainya dan mereka berdoa untuknya. Ketika begitu banyak orang berdoa untuknya, surga tak akan tuli. Hingga Kartini yakin kelahiran anaknya akan berjalan dengan baik, dan segera akan memberikan kabar kepada Moedertje setelah peristiwa itu.
Surat itupun menceritakan tentang ibu kandung Kartini yang telah berada bersama Kartini selama dua minggu, dan neneknya pun juga selalu datang untuk membantu. Kartini menyampaikan dirinya diperlakukan layaknya seorang putri.
Pada penutup suratnya Kartini menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan cium lembut dari anak perempuanmu.
Penulis : Syafik