Mentjari Bodjonegoro
Siapa Boepati Bodjonegoro Tahun 1937?  R. Dradjat atau R.T. Prawirosoedjono?

oleh 132 Dilihat
oleh
(Potongan berita koran soerabiasch-handleblad 22 Juni 1937)

Damarinfo.com – Dalam catatan id.wikipedia.org(https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Bupati_Bojonegoro)  sejak berdirinya kadipaten Djipang hingga Kabupaten Bojonegoro saat ini telah dipimpin oleh setidaknya 43 Bupati.

Data di wikipedia menyebutkan bahwa Bupati Kosoemo Adi Negoro adalah Bupati Bojonegoro ke 21 yang memerintah pada tahun 1916 -1936. Setelah kepemimpinan Bupati Koesomo Adinegoro dilanjutkan oleh Raden Drajat yang memimpin   1936 – 1937. Pada tahun 1937 – 1943 Bojonegoro dipimpin oleh Bupati R.T. Ahmad Soerjodiningrat. Dan tidak ada nama Bupati Bojonegoro Raden Toemenggoeng Prawirosodjono.

Catatan berbeda ditemukan pada koran berbahasa belanda, di antaranya adalah yang pertama dari koran De Lcomotief edisi 23-Februari-1937. Pada edisi ini, koran berbahasa belanda ini menurunkan berita tentang pergantian Bupati Bojonegoro dari Raden Adipati Aryo Koesomo Adinegoro kepada Raden Toemenggoeng Prawirosodjono.

Tulisan aslinya adalah sebagai berikut

“A.N.1.P.-Aneta seint officieel uit Buitenzorg, dat uit’s Lands dienst is onslagen R. A. A. Koesoemo Adinegoro, regent van Bodjonegoro. Als zoodanig werd benoemd Mas Ngabehi Prawirosoedjono, patih  Sidoardjo onder toekenning van den adelijken titel van Raden en den ambtstitel van Toemenggoeng

Baca Juga :   Mentjari Bodjonegoro Rakjat Bodjonegoro Emoh Didjadjah

(AN1.P.- Aneta secara resmi memberi isyarat dari Buitenzorg, bahwa R.A.A. Koesoemo Adinegoro, Bupati Bodjonegoro, telah dipecat dari Dinas Nasional. Maka diangkatlah Mas Ngabehi Prawirosoedjono, patih Sidoardjo, dengan gelar bangsawan Dewan dan gelar resmi Toemenggoeng) /diterjemahkan dengan google translate.

(Potongan berita dari Koran De Locomotief 23 Februari 1937)

Catatan lain ditemukan di koran Soerabiasch-handelblad, edisi 22 Juni 1937 yang memberitakan tentang pelantikan Bupati Bojonegoro pada masa itu dalam koran berjudul “Installatie Regent van Bodjonegorod” (Pelantikan Bupati Bojonegoro). dalam berita disebutkan bahwa Gubernur Jawa  Timur pada waktu itu menyampaikan pidato pada saat pelantikan dan di akhir sambutanya Gubernur Jawa Timur menyampaikan bahwa Raden Ngabehi Prawirosoejono diberikan gelar Toemenggoeng dan namanya menjadi Raden Toemenggoeng Prawirosoejono dan diberikan hak untuk menjabat Bupati Bojonegoro. Tulisan dalam koran yang terdapat pada bagian akhir berita adalah sebagai berikut

“Met dezen wensch en in dit vertrouwen bevestig ik U in Uw hooge ambt van Regent van Bodjonegoro, voerende den U toegekenden ambtstited van Toemenggoeng. zoomede in het recht U voortaan te noemen en te schrijven: Raden Toemenggoeng Prawirosoedjono, en beveel ik een iegelijk wien dit aangaat U voortaan in die functie en onder dien naam te’erkennen en te eerbiedigen. De zegen van den Almachtige ruste op U en de Uwen en op Uwen arbeid! Ik heb gezegd”

Baca Juga :   Pesona Bodjonegoro 1934: Pandangan Van Onzen tentang Alam, Sungai, dan Sejarah

(“Dengan harapan dan kepercayaan ini, saya mengukuhkan Anda ke jabatan tinggi Anda sebagai Bupati Bodjonegoro, memegang jabatan Toemenggoeng yang ditunjuk. serta hak untuk menelepon dan menulis surat kepada Anda mulai sekarang: Raden Toemenggoeng Prawirosoedjono, dan saya memerintahkan semua orang yang bersangkutan dengan ini untuk mengakui dan menghormati Anda untuk selanjutnya dalam posisi itu dan di bawah nama itu. Berkat Yang Mahakuasa atas Anda dan milik Anda dan atas jerih payah Anda! Saya telah katakan”)

*Adanya perbedaan ini tentunya dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang Bupati-Bupati yang pernah menjabat di Kabupaten Bojonegoro khususnya di masa kerajaan hingga masa penjajahan belanda. 

Penulis : Syafik