Jejak Sekolah di Balik Kemiskinan: Potret Pendidikan dan Kemiskinan Bojonegoro di Jawa Timur

oleh 69 Dilihat
oleh
(Ilustrasi pendidikan dan kemiskinan by chatgpt)

Pendidikan dan Kemiskinan: Dua Wajah yang Saling Berpantulan

Dalam bentang luas Jawa Timur, angka-angka tentang pendidikan dan kemiskinan seperti dua wajah yang saling berpantulan. Di satu sisi, ada daerah-daerah yang tumbuh bersama lembaga pendidikan dan kesempatan kerja. Di sisi lain, beberapa wilayah masih berkutat dengan angka kemiskinan yang tinggi karena rendahnya tingkat pendidikan kepala keluarga.

Data BKKBN tahun 2024 dan BPS Jawa Timur tahun 2025 menunjukkan rata-rata 36,81 persen kepala keluarga di provinsi ini hanya menamatkan SD atau sederajat. Sementara itu, yang mencapai perguruan tinggi baru sekitar 7,66 persen. Di balik angka tersebut, tingkat kemiskinan Jawa Timur masih berada di kisaran 9,50 persen—menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah kunci yang belum sepenuhnya terbuka untuk semua keluarga.

Kota-Kota Berpendidikan, Kemiskinan Menunduk

Kota Surabaya menjadi potret paling jelas dari hubungan erat antara pendidikan dan kemiskinan. Dari 655 ribu kepala keluarga, 16,69 persen berpendidikan perguruan tinggi, dan tingkat kemiskinannya hanya 3,56 persen, terendah di Jawa Timur.

Kota Malang menempuh jalur serupa. Di sana, 24,17 persen kepala keluarga menamatkan pendidikan tinggi, dan kemiskinannya hanya 3,85 persen. Kota Madiun, Mojokerto, dan Sidoarjo juga menunjukkan pola yang sama. Setiap peningkatan dalam tingkat pendidikan tampak menurunkan persentase keluarga miskin.

Pendidikan seolah menjadi benteng yang paling kuat melawan kemiskinan.

10 Kabupaten/Kota dengan Kemiskinan Terendah dan Pendidikan Kepala Keluarga (Perguruan Tinggi) – Jawa Timur 2025

Peringkat Kabupaten/Kota Tingkat Kemiskinan (%) Kepala Keluarga Berpendidikan PT (%) Keterangan Pola
1 Kota Surabaya 3,56 23,8 Pusat pendidikan dan industri; dominasi tenaga kerja berpendidikan tinggi.
2 Kota Malang 4,07 19,6 Kota perguruan tinggi; mayoritas kepala keluarga menamatkan SLTA–PT.
3 Kota Madiun 4,52 17,9 Kawasan pendidikan dan layanan publik; rasio PT tinggi.
4 Kab. Sidoarjo 4,93 15,4 Wilayah industri padat karya dan suburban Surabaya.
5 Kota Batu 5,01 15,1 Ekonomi pariwisata dan pendidikan cukup kuat.
6 Kab. Gresik 6,12 13,2 Kombinasi sektor industri dan pendidikan menengah–tinggi.
7 Kab. Mojokerto 6,57 12,8 Proporsi SLTA dan PT tinggi di kawasan penyangga Surabaya.
8 Kab. Jombang 7,22 11,7 Tradisi pendidikan pesantren dan perguruan tinggi berkembang.
9 Kab. Kediri 7,41 10,9 Sektor pendidikan dan jasa tumbuh stabil.
10 Kab. Blitar 8,18 10,5 Rasio pendidikan tinggi di atas rata-rata kabupaten agraris.
Baca Juga :   Ratusan Miliar Digelontor, Warga Miskin Tetap Banyak: Salah Arah Kebijakan Bojonegoro?

Ketika Buku Sekolah Belum Terbuka Lebar

Di sisi lain peta, beberapa kabupaten di Jawa Timur masih bergulat dengan kemiskinan yang tebal. Kabupaten Sampang menjadi wilayah dengan angka kemiskinan tertinggi, mencapai 20,61 persen, sementara hanya 2,99 persen kepala keluarga yang menamatkan pendidikan perguruan tinggi.

Bangkalan dan Sumenep pun menghadirkan kisah serupa. Tingkat kemiskinan masing-masing 18,25 persen dan 17,02 persen, sementara lulusan perguruan tinggi masih di bawah 6 persen.

10 Kabupaten dengan Kemiskinan Tertinggi dan Pendidikan Kepala Keluarga (PT) – Jawa Timur 2025

Peringkat Kabupaten Tingkat Kemiskinan (%) Kepala Keluarga Berpendidikan PT (%) Keterangan Pola
1 Sampang 20,61 2,99 Kabupaten dengan proporsi kepala keluarga PT terendah di Jatim.
2 Bangkalan 18,25 4,24 Lebih dari separuh kepala keluarga hanya tamat SD/sederajat.
3 Sumenep 17,02 5,56 Rendahnya pendidikan tinggi sejalan dengan masih tingginya kemiskinan.
4 Probolinggo 16,31 4,33 Didominasi kepala keluarga dengan pendidikan SD ke bawah.
5 Tuban 14,13 5,08 Pola mirip Bojonegoro, pendidikan tinggi di bawah rata-rata provinsi.
6 Ngawi 13,62 4,96 Proporsi tamat SD dan SLTP dominan, PT masih minim.
7 Pacitan 12,97 6,38 Meskipun angka PT sedikit lebih tinggi, ekonomi masih agraris.
8 Pamekasan 12,77 6,80 Sekitar sepertiga kepala keluarga belum tamat SD.
9 Bondowoso 12,20 4,72 Hampir dua pertiga kepala keluarga berpendidikan SD/sederajat.
10 Bojonegoro 11,49 5,50 Dominasi pendidikan SD–SLTP, hanya sebagian kecil berpendidikan tinggi.
Baca Juga :   Anggaran Kecil, Harapan Besar: APBD Perubahan Bojonegoro 2025 dan Tantangan Atasi Kemiskinan

Di wilayah-wilayah ini, pendidikan dasar masih menjadi titik berhenti utama. Setiap kali seseorang tak sempat menamatkan sekolah, rantai ekonomi keluarga kehilangan satu mata penghubung menuju kesejahteraan.

Bojonegoro di Persimpangan Jalan Pendidikan

Di antara kabupaten di bagian barat Jawa Timur, Bojonegoro berdiri di persimpangan. Angka kemiskinannya 11,49 persen, menjadikannya peringkat ke-11 tertinggi di Jawa Timur. Dari seluruh kepala keluarga, hanya 5,5 persen yang mencapai pendidikan perguruan tinggi.

Jika dibandingkan dengan tetangganya, Bojonegoro sedikit lebih baik dari Tuban (14,13%) dan Ngawi (13,62%), namun masih tertinggal dari Lamongan (12,03%) dan Nganjuk (10,06%).

Kabupaten Kemiskinan (%) Kepala Keluarga PT (%)
Bojonegoro 11,49 5,50
Lamongan 12,03 7,77
Tuban 14,13 5,08
Nganjuk 10,06 6,06
Ngawi 13,62 4,96

Data ini memperlihatkan bahwa Bojonegoro masih berada dalam zona abu-abu: tidak seterpuruk sebagian wilayah timur, tapi juga belum bisa menembus barisan daerah dengan pendidikan lebih tinggi dan kemiskinan lebih rendah.

Ketika Angka Berubah Menjadi Cerita

Dari barat ke timur, dari kota ke desa, data ini menyuarakan satu lagu yang sama: semakin tinggi pendidikan kepala keluarga, semakin kecil kemungkinan mereka hidup dalam kemiskinan. Pendidikan menjadi jembatan antara harapan dan kenyataan. Setiap ijazah adalah langkah kecil menuju kehidupan yang lebih baik; setiap halaman buku yang terbuka adalah peluang untuk keluar dari pusaran kemiskinan.

Angka-angka memang tampak dingin, tetapi di baliknya ada kisah manusia: tentang ayah yang berhenti sekolah demi bekerja, tentang anak yang bermimpi menjadi guru, tentang keluarga yang masih menaruh harapan di meja belajar yang sederhana. Di situlah, jejak sekolah benar-benar meninggalkan bekas di balik kemiskinan.

Penulis : Syafik

Sumber data

  • BKKBN (https://portalpk-siga.bkkbn.go.id)
  • BPS Jawa Timur (https://jatim.bps.go.id/id/statistics-table/2/NDk3IzI=/persentase-penduduk-miskin-menurut-kabupaten-kota-di-jawa-timur–persen-.html)