Kolaborasi Pemkab Bojonegoro, PT. ADS dan Unigoro: IPAH Jadi Solusi Kekeringan Warga Gondang

oleh 69 Dilihat
oleh
(Dirut PT. ADS Bojonegoro, Camat Gondang, dan Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro bersama warga penerima IPAH di Kantor Kecamatan Gondang, Senin 23-6-2025. Foto : unigoro.ac.id)

Bojonegoro, damarinfo.com – Rasa haru menyelimuti suasana ketika seorang warga Desa/Kecamatan Gondang bercerita tentang perjuangannya selama sepuluh tahun harus ngangsu banyu—menimba air dari sumber yang jauh—demi kebutuhan mandi dan mencuci sehari-hari. Kini, perjuangan itu tinggal kenangan.

Di halaman rumahnya, kini telah terpasang Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH)—bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, melalui PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) Bojonegoro dan Universitas Bojonegoro (Unigoro).

“Kami sampaikan terima kasih kepada Bupati Bojonegoro melalui PT ADS dan Unigoro yang telah memberi bantuan IPAH kepada warga Gondang. Selama ini ada warga yang harus berjalan berkilo-kilo meter tiap hari hanya untuk mendapatkan air. Tapi sekarang, sudah bisa santai—ora usah mikir adoh-adoh ngangsu banyu,” tutur Camat Gondang, Wiyanto, SH., saat kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) IPAH, Senin 23-6-2025.

Kolaborasi Pemerintah, Unigoro, dan PT ADS

Kegiatan monev dan sosialisasi IPAH tersebut dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unigoro, dan turut dihadiri oleh Direktur PT ADS Bojonegoro, Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, perwakilan dari Dinas PU Cipta Karya, serta BPBD Bojonegoro. Semua pihak hadir memastikan bahwa distribusi alat IPAH benar-benar sampai dan berfungsi di rumah warga.

Baca Juga :   PT. SER Ajukan Saksi Ahli dari Universitas Indonesia

Camat Wiyanto menambahkan bahwa Gondang termasuk wilayah rawan bencana, khususnya banjir dan kekeringan. Bantuan IPAH diberikan kepada warga di 10 titik lokasi, tersebar di Desa Gondang dan Desa Senganten.

IPAH adalah respon cepat dari pemerintah untuk mitigasi kekeringan,” tegas Wiyanto.

IPAH Bukan Solusi Tunggal

Di sisi lain, Direktur Utama PT ADS Bojonegoro, Mohammad Kundori, mengapresiasi implementasi program IPAH, namun juga mengingatkan bahwa solusi ini masih bersifat jangka pendek. Kapasitas IPAH yang hanya mampu menampung sekitar 1.200 liter air masih belum cukup untuk kebutuhan dalam musim kering berkepanjangan.

“Kami mengajak civitas akademika Unigoro untuk terlibat aktif dalam riset sumber daya air di Kecamatan Gondang. Kita perlu mencari solusi jangka panjang untuk atasi kekeringan,” jelasnya.

Dua Fungsi, Satu Inovasi

Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Dr. H. Arief Januwarso, S.Sos., M.Si., mengungkapkan bahwa dosen-dosen Unigoro berhasil merancang IPAH multifungsi—bukan hanya memanen air hujan, tapi juga menyimpannya ke dalam tanah.

“Fungsi pertama: air hujan bisa langsung dimanfaatkan sebagai air baku untuk mandi, mencuci, bahkan dimasak. Fungsi kedua: sebagian air diresapkan ke tanah melalui sumur resapan, agar tidak terbuang percuma,” terangnya.

Dengan inovasi ini, tidak ada air hujan yang sia-sia. Program IPAH bukan sekadar bantuan alat, tapi juga bentuk nyata dari kolaborasi antara pemerintah, BUMD, dan dunia pendidikan untuk menjawab tantangan kekeringan di wilayah selatan Bojonegoro.

Baca Juga :   RUPS Setujui Rencana Perubahan Komposisi Saham PT. ADS

Editor : Syafik

Sumber : bojonegorokab.go.id