Bojonegoro – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Kabupaten Bojonegoro, Tedjo Sukmono mengatakan, dalam desain awal ketinggian bendungan adalah 10 meter, namun ternyata dengan ketinggian tersebut mengenai delapan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Jika dipaksakan maka Pemerintah Kabupaten Bojonegoro harus mengganti biaya pembangunan SUTET tersebut, dengan harga satu SUTET sebesar Rp. 8 Miliar, sehingga secara keseluruhan harus menyediakan anggaran sebesar Rp. 64 Miliar. Sedangkan anggaran hanya Rp36 Miliar, sehingga harus didesian ulang.
“Desainnya sudah sejak tahun 2014, sehingga perlu dilakukan review” ujarnya pada Senin, 10-5-2021.
Lanjut Tedjo, saat ini tahapan Pembangunan Waduk Pejok yang berada di Kecamatan Kepohbaru masih dilakukan tahap review desain. Termasuk model tes, di Kabupaten Bojonegoro dan Lamongan, salah satu hasil rekomendasi diperlukannya spillway rencana 10 meter, sehingga didapatkan kapasistas tampungan waduk menjadi 6,5 x 106 M3 . Tedjo juga menyampaikan rencanakan anggaran pembangunan ini sebasar Rp. 80 miliar, tujuan pembangunan Waduk Pejok ini, nantinya selain mengurangi banjir, juga bisa menjadi solusi pengairan di 3.589 hektar sawah di 4 daerah irigasi untuk wilayah Kecamatan Baureno, Sumberrejo dan Kepobaru.
“Untuk rencana pembangunan Waduk Pejok memiliki volume tampungan optimal 3,7 Juta M3 dan maksimal 6,7 juta M3” pungkasnya.
Penulis : Rozikin
Editor : Syafik