Gaji Pegawai Bojonegoro 2025: Tumbuhan Merambat di Anggaran Daerah

oleh 1374 Dilihat
oleh
(infografis by chatgpt)

Belanja Pegawai Bojonegoro

Bayangkan sebuah tanaman merambat yang akarnya menghujam dalam, batangnya menjalar ke setiap sudut, dan daunnya menutupi dinding anggaran. Metafora ini tepat untuk menggambarkan Belanja Pegawai. Tumbuhan ini tumbuh subur, menyedot nutrisi dari tanah APBD. Pada tahun 2025, lebih dari satu dari dua rupiah (50% lebih) belanja operasi  pemerintah diserap oleh pos ini.

Panorama Anggaran yang Didominasi Belanja Pegawai

Data APBD Bojonegoro 2025  (Sebelum P-APBD) menunjukkan total belanja pegawai mencapai Rp2,32 triliun, atau 53,12% dari belanja operasi. Komposisinya meliputi:

Komponen Jumlah (Rp)
Belanja Gaji dan Tunjangan ASN 1.304.379.133.320
Belanja Tambahan Penghasilan ASN 766.691.230.933
Belanja Gaji dan Tunjangan DPRD 28.004.746.947
Belanja Gaji dan Tunjangan KDH/WKDH 1.435.835.771
Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan DPRD serta KDH/WKDH 2.026.784.412
Belanja Pegawai BLUD 222.655.717.548
Total 2.325.193.448.931

Lebih dari separuh energi fiskal operasional tersedot ke gaji dan tunjangan pegawai.

(Grafik by syafik)

Tren Jumlah ASN: Berkurang, Tapi Bebannya Membengkak

Menurut data resmi Pemkab Bojonegoro, jumlah ASN terus menurun:

  • Tahun 2021: 8.307 pegawai

  • Tahun 2025: 6.934 pegawai

Baca Juga :   Alhamdulillah...Gaji ASN Bojonegoro Akhirnya Cair...

Artinya, jumlah ASN berkurang hampir 1.400 orang, namun biaya gajinya justru terus meningkat.

(Grafik Jumlah ASN Bojonegoro tahun 2021-2025. sumber :satudata bojonegoro)

Tren Belanja Pegawai: Tumbuh Lebih Cepat dari Ekonomi

Berdasarkan RPJMD Bojonegoro 2025–2029, realisasi belanja pegawai tumbuh pesat:

  • Tahun 2020: Rp1,03 triliun

  • Tahun 2024: Rp1,41 triliun

  • Tahun 2025: Rp2,32 triliun (proyeksi APBD)

Itu berarti kenaikan lebih dari 28% hanya dalam satu tahun, laju yang jauh melampaui pertumbuhan ekonomi daerah maupun peningkatan jumlah penduduk.

(Grafik belanja Pegawai by chatgpt)

Batang-batang Belanja Pegawai

Dominasi ini berdiri di atas dua batang besar:

  • PNS: Rp 1,134 triliun

  • PPPK: Rp 919,37 miliar

Gabungannya mencapai Rp 2,05 triliun, (89% total belanja pegawai).

Ranting-Ranting Tunjangan

Komposisi belanja pegawai 2025 tak berhenti di gaji pokok. Ada ranting tunjangan yang rimbun:

(Grafik by chatgpt)

Tekanan Baru: Transfer Pusat Dipangkas

Masalah bertambah rumit dengan kabar dari Jakarta: pemerintah pusat akan memangkas transfer ke daerah sebesar Rp241 triliun atau 24,8% pada 2026. Salah satu yang terdampak adalah Dana Alokasi Umum (DAU), sumber utama pembayaran gaji ASN.

👉 Dengan kondisi ini, Bojonegoro menghadapi dilema ganda:

  • Belanja pegawai tetap tinggi meski jumlah ASN berkurang.

  • Transfer pusat menyusut, mempersempit ruang fiskal daerah.

Jika hampir setiap dua rupiah dari APBD dipakai untuk gaji, lalu transfer pusat dikurangi, berapa banyak ruang tersisa untuk infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan?

Pertanyaan Prioritas

Data ini menegaskan satu hal: belanja pegawai bukan sekadar angka, tapi pilihan prioritas fiskal. Jika tidak ada reformasi, APBD bisa berubah menjadi mesin gaji semata.

Maka, pertanyaan reflektif muncul:
Apakah APBD Bojonegoro masih mampu menjadi instrumen pembangunan, atau hanya sekadar membayar gaji pegawai?

Penulis : Syafik

Sumber Data

  • APBD Kabupaten Bojonegoro 2025 (Sebelum P-APBD) – BPKAD Bojonegoro (bpkad.id)

  • Data ASN Bojonegoro – https://data.bojonegorokab.go.id/

  • RPJMD Bojonegoro 2025–2029