Bojonegoro,damarinfo.com – Kawasan Geopark Kayangan Api, Desa Sendangharjo, Bojonegoro, hari ini menjadi saksi pembukaan Festival Geopark dan Jambore Taruna Budaya Provinsi Jawa Timur 2025.
Perhelatan budaya dan edukasi ini mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk memperkuat sinergi pelestarian warisan geologi dan budaya lokal.
Acara dibuka secara resmi melalui kirab budaya menyambut Wakil Bupati Bojonegoro, Ibu Nurul Azizah, yang diiringi oleh Tarian Sakral Kayangan Api—pertunjukan khas yang menggambarkan kekayaan seni tradisional Bojonegoro serta menghidupkan kembali kisah spiritual Empu Supa dari era Majapahit.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain:
-
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 11, Ibu Endah Hariani, S.S., MM (mewakili Kementerian Kebudayaan RI)
-
Perwakilan Badan Geologi Kementerian ESDM RI, Bapak Edy Slameto, ST., MT., M.Sc
-
Kadisbudpar Provinsi Jawa Timur, Ibu Evi Afianasari, ST., M.MA
-
6 perwakilan Badan Pengelola Geopark Nasional, seperti Marangin Jambi, Ujung Kulon, Maratus, Bayah Dome Lebak Banten, Ijen, dan Tulungagung
-
Forkopimda Bojonegoro, Ketua Komisi B dan C DPRD Bojonegoro, serta jajaran pejabat daerah dan camat se-Kabupaten Bojonegoro
Festival yang berlangsung hingga Minggu 29-6-2025 ini juga menjadi momen penting pelestarian budaya, ditandai oleh dua agenda utama:
-
Pengukuhan Kepengurusan Taruna Budaya Provinsi Jawa Timur 2025
-
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Badan Pengelola Geopark Bojonegoro dan sejumlah Geopark Nasional
Dalam laporannya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro menyampaikan kabar gembira bahwa Bojonegoro berhasil mempertahankan status Geopark Nasional setelah revalidasi pada 10–15 Juni 2025.
Bahkan, pada Kamis 26-6-2025, Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa, menyatakan dukungan penuh agar Bojonegoro menjadi aspiring UNESCO Global Geopark pada tahun 2026.
Dalam sambutannya, Kadisbudpar Provinsi Jatim, Evi Afianasari, menekankan bahwa Geopark bukan sekadar batu dan fosil, melainkan melibatkan manusia, budaya, dan narasi lokal. Ia juga mengingatkan bahwa penilaian terbaru dari UNESCO menyoroti pentingnya warisan budaya tak benda seperti upacara adat, bahasa lokal, dan dokumentasi pelestarian budaya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bojonegoro, Ibu Nurul Azizah, menjelaskan bahwa Geopark Nasional Bojonegoro mencakup 16 geo-situs, 3 bio-situs, dan 8 cultural-situs. Festival ini menjadi bagian dari proses validasi UNESCO dan diharapkan dapat memperkuat branding Bojonegoro, menarik peneliti dan wisatawan, serta membuka peluang besar di bidang riset.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor dan kecintaan terhadap warisan alam dan budaya, Festival Geopark 2025 menjadi simbol komitmen Bojonegoro dalam menjaga kekayaan bumi dan identitas budaya bangsa demi generasi mendatang.
Editor : Syafik
Sumber : https://baghumas.bojonegorokab.go.id/berita/baca/515