Bojonegoro, damarinfo.com – Pimpinan Cabang Fatayat NU Bojonegoro menggelar musyawarah pertanggungjawaban dan serah terima Program Peningkatan Status Kesehatan Melalui Program Perbaikan Rumah Tinggal.
Acara yang diprakarsai Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) ini berlangsung di tiga Desa, yaitu Desa Punggur Kecamatan Purwosari, Desa Sumengko dan Grebegan Kecamatan Kalitidu, Selasa 18-Januari-2022.
Acara marathon di tiga desa berlangsung sehari dihadiri oleh tim Sayang Aladin (Atap, Lantai dan Dinding) PC Fatayat NU, perwakilan EMCL, Forkopimcam, Kades beserta perangkat, tim pelaksana desa, serta para penerima manfaat dengan masing-masing desa 10 orang.
Ketua PC Fatayat NU Bojonegoro, Ifa Khoiria Ningrum mengatakan, Fatayat NU adalah organisasi yang bermassa perempuan. Namun, tidak menutup kemungkinan Fatayat NU dapat melaksanakan program perwujudan Rumah Layak Huni (RLH) bagi warga yang membutuhkan.
“Fatayat bisa bekerja lebih teliti, bersikap santun, namun tegas, karena program ini harus benar-benar akuntabel dan transparan,” ujarnya.
Kepala Desa Punggur Rudi Setiawan memberikan apresiasi atas semangat pantang menyerah dari tim pelaksana RLH. Dia berharap kedepannya dapat bersinergi kembali untuk program-program yang lain begitu halnya Kades Grebegan Sam Suhadak. dan sebelum acara serah terima, rumah baru sudah ditempati oleh penerima manfaat.
“Semoga kita bisa bersinergi kembali,” harapnya.
Mewakili Forkopimcam Purwosari, Kasi Perencanaan, Ari Singgih, menyampaikan kepada penerima manfaat untuk mensyukuri dan merawat pemberian Rumah Layak Huni tersebut. Tak ubahnya yang disampaikan oleh Wiyanto, Sekcam Kalitidu. “Rumah Layak Huni adalah salah satu dari sekian banyak program Pemkab Bojonegoro untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Perwakilan EMCL, Ali Mahmud menyampaikan jika kegiatan ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas program yang telah dilakukan sesuai perencanaan, mengedepankan akuntabilitas dan kontrol. Diharapkan pasca program ini kualitas dapat dipertanggungjawabkan, agar RLH diberikan dapat dihuni kelak oleh anak-anak atau cucu-cucu penerima manfaat.
“Di saat mereka tinggal dengan nyaman, akan fokus belajar dan meraih cita-cita, sehingga lahir generasi-generasi penerus yang membanggakan,” ungkapnya
Pada kegiatan ini juga disampaikan laporan pertanggungjawaban oleh Tim pelaksana Desa, serta diputarkan rekaman video berdurasi 7 menit tentang perjalanan tim Fatayat NU bersama EMCL dan Timlak dalam mewujudkan RLH bagi warga. Selain itu, juga ada foto-foto rumah before dan after, serta testimoni dan ucapan terima kasih oleh penerima manfaat yang penuh haru dan mengundang gelak tawa seluruh hadirin.
Selain membantu mewujudkan impian warga memiliki rumah layak huni, tim Fatayat NU selama program berjalan juga ikut merasakan apa yang dirasakan oleh penerima manfaat. Di sela-sela monev mengalir cerita dari warga penerima manfaat, salah satunya dari keluarga penerima manfaat atas nama Fitri yang berada di Desa Puggur Kecamatan Purwosari.
Rumah sebelumnya sudah sangat tidak layak huni, bahkan sangat memprihatinkan, karena sudah doyong hampir roboh. Untuk merehab rumah, Pemdes Punggur memfasilitasi merobohkan bangunan rapuh itu. Tak jauh beda yang dialami oleh penghuni rumah itu, sangat menyedihkan. Kedua orang tua Fitri telah meninggal dunia. Selepas itu, Fitri merantau ke Papua bersama suaminya, sedangkan saudara laki-lakinya pergi ke Jakarta. Tinggallah hanya adik bungsu perempuan seorang diri, Nur Priyandari, yang saat itu duduk di bangku kelas 5 SD.
Karena takut tinggal sendirian di rumah yang hampir roboh itu, Nur memilih tinggal menumpang di rumah familinya bergantian. Hingga saat ini dia duduk di bangku kelas VIII SMP, dia dirawat oleh paman dan bibinya. Diharapkan dengan adanya rumah yang layak huni baginya, dapat meningkatkan semangat belajarnya meraih cita-cita.
Penulis : Rozikin