Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (PUPR) mulai melaksanakan lelang pekerjaan peningkatan jalan dengan sistem beton atau rigid. Lelang dilaksanakan oleh Badan Lelang dan Pengadaan (BLP) Pemkab Bojonegoro.
Terhitung mulai 28 Februari 2021 tercatat ada 47 pekerjaan peningkatan jalan yang di lelang dari 62 paket pekerjaan yang rencananya dilelang. Melalui website lpse.bojonegorokab.go.id tercatat nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) terendah dari pekerjaan peningkatan jalan adalah untuk pekerjaan peningkatan jalan pada poros Padangan – Kasiman dengan nilai Rp. 1 miliar. Sementara nilai HPS tertinggi pada pekerjaan ini adalah peningkatan jalan poros Bubulan – Judek dengan nilai Rp. 43,5 miliar.
Nilai HPS tertinggi berikutnya dari pekerjaan peningkatan jalan yang dikenal dengan sistem cor ini adalah Pekerjaa Peningkatan Jalan Sobontoro – Margomulyo dengan nilai Rp. 35,3 miliar. Selanjutnya pekerjaan peningkatan jalan untuk poros Purwosari – Malingmati senilai Rp. 33,2 miliar. Khusus untuk jalur ini, sejumlah titik jalan mengalami kerusakan. Di antaranya di jalan ke arah Desa Trenggulunan, Kecamatan Ngasem.
Pekerjaan Peningkatan Jalan dengan HPS diatas Rp. 30 miliar, juga dilaksanakan untuk pembangunan jalan poros Talun- Sumber wangi dengan nilai HPS Rp. 32,5 miliar. Ada juga pembangunan jalan poros Simorejo – Semambung dengan nilai Rp. 32,2 miliar. Jalan poros Ngujo-Jampet juga mendapatkan alokasi di atas Rp. 30 miliar, yakni senilai Rp. 31,9 miliar.
Begitu juga poros Banjarejo – Bakalan dialokasikan anggaran senilai Rp. 30,9 miliar. Poros Kepohbaru – Gunung sari juga mendapatkan alokasi anggaran senilai Rp. 30,1 miliar. Dan terakhir poros Prayungan – Mlinjeng adalah poros dengan anggaran peningkatan jalan diatas Rp. 30 miliar tepatnya Rp. 30 miliar.
Menilik jadwal yang tertera dalam setiap pengumuman pelelangan maka jika sesuai rencana maka proyek peningkatan jalan ini dilaksanakan pada akhir April 2021.
Penulis : Syafik