Blora-Haji Arief Rohman dan Tri Yuli Setyowati resmi menjabat bupati Blora periode 2021-2026 setelah dilantik pada Jumat 26-Februari-2021. Dalam program kerja pertama selama 99 hari ke depan yang telah disusunnya, mereka antara lain akan berkantor di rumah sakit.
‘’Salah satu sektor yang menjadi perhatian kita adalah bidang kesehatan. Apalagi saat ini masih pandemi Covid-19. Di Blora, jumlah kasus Covid-19 juga cukup tinggi. Kami ingin memastikan pelayanan kesehatan di rumah sakit lebih optimal lagi. Sehingga kami dalam program 99 hari akan ngantor di rumah sakit,’’ ujar Bupati didampingi Wabup Tri Yuli Setyowati dalam konferensi pers usai menyampaikan pidato pertama setelah dilantik menjadi bupati Blora dalam rapat rapat paripurna DPRD.
Tak hanya di rumah sakit. Menurut Arief Rohman, pelayanan kesehatan di seluruh puskesmas juga menjadi perhatiannya. Dia mengaku tidak ingin ada masyarakat Blora yang kesulitan ataupun tidak terlayani saat membutuhkan pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan (faskes). ‘’Secara teknis nanti kita atur ngantor di rumah sakit, bisa di rumah sakit Blora dan Cepu. Intinya, kita ingin masyarakat terlayani dengan baik di bidang kesehatan ini,’’ tegasnya.
Program 99 Hari
Program 99 hari bupati dan wakil bupati sebelumnya secara rinci dikemukakan H Arief Rohman di pidato perdananya dalam rapat paripurna DPRD setelah dilantik di pendopo rumah dinas bupati. Program 99 hari tersebut terdiri dari sembilan poin. Ngantor di rumah sakit berada di poin kedua. Adapun poin lainnya adalah mewujudkan mall pelayanan publik (MPP). Ngopeni kadang kekurangan melalui sistem layanan rujukan terpadu (SLRT). Mewujudkan Blora satu data. Blora mengaji. Musrembang lansia, kelompok rentan, difabel, pemuda, perempuan dan anak. Membentuk satgas pupuk dalam rangka mengurangi kelangkaan pupuk. Membuat grand design peternakan terpadu dari hulu sampai hilir. Ngopi bareng dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat dan koordinasi lintas sektoral.
‘’Poin-poin dalam program 99 hari itu harus terlaksana dengan baik. Misalnya, mewujudkan MPP. Kami ingin MPP ini sudah harus terwujud dalam jangka waktu dua bulan. MPP akan menempati gedung Konco Tani di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sehingga tidak perlu lagi membangun gedung baru untuk MPP,’’ tandas Arief Rohman.
Ketua DPRD Blora HM Dasum menyambut baik program 99 hari kerja bupati dan wakil bupati tersebut. Dia pun mengajak para anggota DPRD, organisasi perangkat daerah (OPD) serta seluruh elemen masyarakat bersama-sama membantu mewujudkan program tersebut. ‘’Itu sesuai motto bupati dan wakil bupati yakni Sesarengan Mbangun Blora. Mari kita bersama-sama turut serta dalam pembangunan di Blora ini,’’ katanya.
Selain program 99 hari, di hadapan para anggota DPRD, forkopimda, kepala OPD, camat dan perwakilan kepala desa yang mengikuti rapat paripurna DPRD, Bupati Arief Rohman dalam pidato perdananya juga memaparkan kondisi terkini Kabupaten Blora. Mulai dari pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia (IPM), kondisi infrastuktur jalan, kesehatan dan angka kemiskinan.
Selain itu, bupati juga mengungkapkan sejumlah potensi yang ada di Kabupaten Blora yang belum tergarap dengan baik. Tak hanya itu. Arief Rohman juga memaparkan sejumlah proyek strategis nasional yang akan dilakukan pemerintah pusat di Kabupaten Blora seperti pembangunan Bendung Randugunting serta kelanjutan pembangunan Bandar Udara (Bandara) Ngloram. ‘’Mari Sesarengan Mbangun Blora. Mohon doa restu dan dukungannya,’’ katanya.
Penulis : Ais