Damarinfo.com – Banyak data yang dapat dijadikan pijakan oleh pemerintah untuk membuat kebijakan dari hasil Long Form Sensus Penduduk (LFSP) 2020, salah satunya adalah indikator fertilitas (Kelahiran). Ada tiga sub indikator yang diukur dari indikator ini yakni
- Angka Kelahiran Total / Total Fertility Rate (TFR) : Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seorang perempuan selamamasa usia suburnya (15-49 tahun)
- Angka Kelahiran Kasar / Crude Birth Rate (CBR) : Banyaknya kelahiran hidup per 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
- Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Tertentu / Age Specific Fertility Rate (ASFR) : Banyaknya kelahiran selama setahun per 1000 perempuan pada kelompok umur 15-49 tahun.
Angka kelahiran remaja/Age Specific Fertility Rate (ASFR) 10-14 tahun atau 15-19 tahun adalah banyaknya kelahiran pada perempuan kelompok umur 10-14 tahun atau 15-19 tahun pada suatu periode per 1.000 perempuan pada kelompok umur yang sama pada pertengahan periode. Angka ini diperlukan untuk memantau besarnya masalah kelahiran remaja.
“Semakin tinggi angka kelahiran remaja maka akan semakin tinggi risiko kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir”
Dalam hasil LFSP 2020 yang dilaksanakan pada tahun 2022 ASFR 15-19 tertinggi terdapat di Kabupaten Bondowoso (63,6), sementara ASFR terendah di Kota Surabaya (8,7). Terdapat 23 kabupaten/ kota dengan ASFR 15-19 di bawah angka Provinsi Jawa Timur dan 15 kabupaten/ kota dengan ASFR 15-19 di atas angka Provinsi Jawa Timur. Penanganan tingkat kelahiran remaja harus terus diupayakan.
Angka ASFR 15-19 tahun di Bojonegoro adalah 49,80 artinya ada 49,8 kelahiran per 1000 remaja di Bojonegoro. Angka ASFR 15-19 tahun ini lebih tinggi dari Angka ASFR 15-19 tahun di Jawa Timur yakni 31,34. Angka ini menempatkan Kabupaten Bojonegoro pada urutan ke empat angka ASFR 15-19 tertinggi di Jawa Timur.
Berikut grafik 10 Kabupaten di Jawa Timur dengan ASFR 15-19 tertinggi di Jawa Timur;

Penulis : Syafik