Bojonegoro Terima Dua Penghargaan dari Kemenaker

oleh 38 Dilihat
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menerima penghargaan sebagai Pembina Produktivitas Daerah dan juga penghargaan Siddhakarya tahun 2020 tingkat Provinsi Jawa Timur dari Kementerian Tenaga Kerja di Gedung Barunawati, Surabaya, Selasa 24-November-2020. Foto/dok. Humas Pemkab Bojonegoro

Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menerima penghargaan sebagai Pembina Produktivitas Daerah dan juga penghargaan Siddhakarya tahun 2020 tingkat Provinsi Jawa Timur dari Kementerian Tenaga Kerja di Gedung Barunawati, Surabaya, Selasa 24-November-2020.

Dua penghargaan diserahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur ke Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Welly Fitrama.

Kepala Disperinaker Bojonegoro, Welly Fitrama, mengatakan, Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu dari enam Kabupaten/kota yang menerima penghargaan tingkat Provinsi Jatim.

Sedangkan Perusahaan yang menerima penghargaan dan menjadi peserta lomba paramakarya Tingkat Nasional Tahun 2021 adalah PT Pareto Estu Guna (industri keripik lokasi desa Kapas). “Karena menerima penghargaan, secara otomatis mewakili Jawa Timur di lomba paramakarya Tingkat Nasional tahun 2021,” tegasnya.

Dia mengatakan, Siddhakarya adalah penghargaan produktivitas yang diberikan Gubernur Jatim kepada Perusahaan dan Kepala Daerah sebagai pembinanya Paramakarya adalah penghargaan produktivitas yang diberikan presiden RI kepada perusahaan dan kepala daerah sebagai pembinanya.

Perusahaan yang mendapat penganugrahan Siddhakarya tingkat provinsi dan kepala daerah sebagai pembinanya secara otomatis mewakili provinsi untuk mengikuti lomba Paramakarya tingkat nasional tahun berikutnya.

Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Timur Suhartoyo menyampaikan maksud dan tujuan diadakan penghargaan Siddhakarya adalah untuk memasyarakatkan konsep dan dasar produktivitas penghargaan ke perusahaan. “Selain itu pemberian penganugrahan untuk membangun budaya kerja guna peningkatan produktivitas juga meningkatkan lapangan pekerjaan untuk kesejahteraan,” lanjutnya.
Di Jawa Timur ada 53 Perusahaan yang mendaftar dan 15 masuk finalis dan 6 yang berhak mewakili Jawa Timur untuk maju ditingkat nasional, serta berhak mendapat penghargaan Siddhakarya 2020.

Sementara perusahaan yang mendapat penghargaan Siddhakarya adalah: PT. Putra Restu Ibu Abadi (Kabupaten Mojokerto), PT. Auto Modect (Kota Surabaya), PT. Agung Bumi Anggur (Kabupaten Pasuruan), CV. Dua Putri Soleha (Kabupaten Probolinggo), PT. Paretto Restu Guna (Kabupaten Bojonegoro), serta UD. Legend Trend (Kabupaten Gresik).

Sementara itu bupati/walikota yang mendapatkan penghargaan sebagai pembina produktivitas daerah adalah: Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik.

Dirjen Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan RI yang diwakilkan Kasubid Pengukuran dan Analisis Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI Trianto Agus SE, M.Si menyampaikan bahwa Produktivitas memiliki arti sikap mental yang mempunyai pandangan hari ini harus bisa lebih baik dari kemarin, dan besok harus lebih baik dari hari ini.  “Siddhakarya memiliki 2 arti yaitu Siddhakarya itu sendiri artinya pelayanan prima yang diberikan dalam meningkatkan produktivitas. Kedua adalah Paramakarya adalah karya unggul yang diberikan kepada perusaanan dengan kualitas dan produktivitas ditingkat nasional tertingi,” tegasnya.

Kepala Dinas Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Himawan S. Tubagyo, menyampaikan bahwa Siddhakarya adalah bagian yang didorong bersama untuk menjadi bagian dalam memajukan perusahaan. “Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang terus berusaha untuk meningkatkan produktivitasnya dan tetap mempertahankan produktivitasnya selama tiga tahun berturut-turut,’ lanjutnya.

Ada tiga ukuran yang dipakai: pertama kesadaran memberikan produktivitas dengan meningkatkan kompetensi, pengadaan pelatihan untuk karyawan. Kedua perusahaan meningkatkan produktivitasnya. Ketiga merawat produktivitasnya.
Penulis : Syafik