Bojonegoro-Banjir yang menerjang seumlah desa di Kecamatan Kapas. Di antaranya Desa Bangilan, Sembung, Tanjungharjo, Wedi, dan Kalianyar, Kecamatan Kapas, membutuhkan solusi jangka pendek dan jangka panjang.
Kepala Bidang (Kabid) Komunikasi Eksternal Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC GP) Ansor Kapas, Ali Rohman mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Kapas disebabkan karena kondisi sungai sempit dan dangkal. “Kami meminta pemerintah segera melakukan normalisasi sungai,” katanya.
Menurut dia, melihat warna air yang merendam jalan dan permukiman berwarna coklat pekat itu membuktikan air berasal dari pegunungan. Air itu bercampur lumpur dari pengikisan gunung, karena hutannya gundul. Sehingga, warga juga bertanggungjawab mengembalikan kelestarian alam.
Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan volume air meningkat, kondisi hutan gundul mengakibatkan air langsung mengalir ke dataran rendah atau permukiman. Karena sungai dangkal dan menyempit karena ulah manusia, mengakibatkan air menerjang kawasan permukiman. “Karena mau lewat sungai, tapi sungainya menyempit, ini harus dinormalisasi sesuai ukuran awal,” ujar pria akrab disapa Maman itu.
Dalam jangka pendek, lanjut Maman, pemerintah harus hadir, termasuk dengan ancaman gagal panen, karena banjir juga merendam tanaman padi yang berumur sekitar 60 hari.
Penulis : Rozikin