Bojonegoro – Meski masuk salah satu Desa di Kabupaten Bojonegoro sebagai zona merah, setelah adanya satu warga yang di nyatakan positif Covid 19. Desa Semen Pinggir Kapas Bojonegoro tetap menggelar sholat idul fitri dengan memperhatikan protokol kesehatan pada Minggu, 24-5-2020. seperti di Masjid Al Umar dengan Imam K. Ahmad Muhlis Alhafidz.
KH. Masnan selaku khotib dalam khutbahnya menyampaikan terkait kewajibannya membayar zakat sebelum sholat idul fitri. baik anak balita, dewasa maupun lansia. dan di hari kemenangan ini, kemenangan dalam memerangi hawa nafsu dengan menjalankan perintah Allah yaitu menjalan puasa Ramadhan selama sebulan penuh. “Jihad yang lebih besar dari pada perang badar yaitu memerangi hawa nafsu,” ujarnya menukil sebuah hadits.
Lanjut Kyai Masnan, di Hari Raya Idul Fitri untuk bersungguh dengan memperbanyak shodaqoh, dan menjalankan kebaikan seperti membaca takbir, tasbih dan tahlil. Karena sehari di Hari Raya Idul Fitri teraebut di ampuni dosa – dosa hamba oleh Allah. karena hal itu adalah keagungan Allah dan keagungan agamanya Allah”Di hari Idul Fitri ini, kita untuk membangun ukhuwah islamiyah, memerangi kemungkaran, kebathilan, kemunafikan” tandasnya.
Di akhir khutbahnya, kiyai yang hormati di Desa Semen Pinggir Kecamatan Kapas ini, yaitu dengan berkembangnya informasi teknologi yang semakin canggih maka para kaum Muslimin maupun Muslimah untuk membentengi diri yaitu dengan benteng berupa iman dan taqwa.
Dan terkait dengan perjuangan di jalan Allah, bisa berjuang lewat pendidikan, lewat madrasah, pondok pesantren dan lainnya. “Selama kita berjuang dengan nama Allah maka akan di beri pertolongan” pungkasnya.
Sebelum sholat Idul Fitri berlangsung, H. Zainal Arifin atas nama takmir Masjid dalam sambutannya mengatakan, jika Idul Fitri tahun 1441 Hijriah atau tahun 2020 Masehi ini adalah hari raya yang istimewa yang mana seluruh dunia termasuk Indonesia adanya wabah Covid- 19. Untuk itu dalam pelaksanaan sholat Idul Fitri tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mulai dari cuci tangan, wudhu di Masjid, merapikan shaf barisan jarak satu meter, memakai masker dan tidak berjabat tangan. “Kita tetap mengikuti himbauan pemerintah untuk mwmutus rantai penyebaran Covid 19” tegasnya.
Penulis ; Rozikin
Editor : Syafik