Damarinfo.com – Seringkali penjelasan Gus Baha membuka pemikiran baru dalam memahami agama Islam. Dan tentu memberikan pelajaran baru yang selama ini tidak pernah didengar oleh umat islam. Contohnya soal bagaimana Walisongo menyebarkan agama islam di Indonesia khusunya di tanah jawa.
Gus Baha pernah penyampaian tausiyah tentang Walisongo yang tidak berani pakai ilmu fiqih ketika menyebarkan agama Islam di Indonesia. Gus Baha menjelaskan kepada para jamaah bahwa Walisongo dalam menyebarkan agama Islam melalui ilmu tasawuf dan bukan ilmu fiqih.
Bukan tanpa alasan Gus Baha mengatakan hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw. Sehingga Walisongo lebih menggunakan ilmu tasawuf daripada ilmu fiqih.
“Misalnya Walisongo, dia tidak berani pakai fikih di Indonesia. Tapi pakai ilmu tasawuf, ” ucap Gus Baha seperti dilihat dari kanal Youtube SANTRI OFFICIAL pada 23 September 2021.
Gus Baha lalu menyampaikan hadits Rasulullah Saw sebagaimana yang telah menjadi acuan para Walisongo. Karena nabi bersabda, jika kau berdakwah ‘ Wal ya’ti ilannasi ma yuhib ayyu’ta ilaih ‘ (Berbaurlah dengan manusia sekira mereka jadi senang andai kamu adalah lawan bicaranya)
“Ya sudah akhirnya, ” Kata Gus Baha
Lalu Gus Baha juga kembali melanjutkan dengan memberikan contoh yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dulu. Dulu nabi mencontohkan begini, maka di zaman akhir pun kita bersikap demikian,
“Yang masyhur adalah yang dicontohkan Imam Ghozali. ‘ barangsiapa yang mengelus kepala anak yatim atas dasar rasa kasihan, kelak akan digiring ke surga bersamaku,” Ujar Gus Baha
Gus Baha lalu mengatakan jika orang pelit tahu dan salah menafsirkan hal ini maka hanya akan mengelus kepala anak yatim saja tanpa memberikan sedekah.
“Jika orang pelit tahu, dia akan hanya mengelus kepala anak yatim. Hehe, ” Kata Gus Baha sambil berkelakar.
Kemudian, Gus Baha menjelaskan lebih rinci mengenai makna dari hadits tersebut agar tidak salah pemahaman.
“Maksudnya nabi bukan hanya mengelus kepalanya saja. Lebih baik nggak ngelus, tapi dikasih uang. Daripada ngelus tapi nggak dikasih uang, ” pungkas Gus Baha.
Editor ; Syafik