Unigoro Dorong Pengembangan 15 Kawasan Pedesaan Potensial di Bojonegoro

oleh 77 Dilihat
oleh
(Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bojonegoro, Machmuddin, AP., MM., membuka FGD di Unigoro, Jum'at 20-12-2024. Foto : unigoro.ac.id)

Bojonegoro,damarinfo.comLembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Bojonegoro, Jumat 20-12-2024. Diskusi ini berlangsung di Ruang Adu Ide Rektorat Unigoro dengan fokus pada penyusunan naskah akademik pembangunan kawasan pedesaan di Kabupaten Bojonegoro.

Pembangunan kawasan pedesaan ini menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Bojonegoro 2024-2026. Kabid Penelitian LPPM Unigoro, Mrabawani Insan Rendra, ST., M.P.W.K., menjelaskan bahwa proses analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan strategis, seperti:

  1. Identifikasi potensi wilayah berdasarkan data sekunder.
  2. Pemetaan awal wilayah pedesaan sesuai potensi.
  3. Pemetaan partisipatif untuk verifikasi hasil.
  4. Penetapan kawasan pedesaan dan rekomendasi pengembangan.
Baca Juga :   Bojonegoro Ranking Kedua PTSL Tahun 2020 se-Jawa Timur

“Kesimpulannya, ada 15 kawasan potensial yang siap dikembangkan menjadi kawasan pedesaan berbasis geopark, pariwisata, pertanian, serta industri kecil dan menengah (IKM),” ungkapnya.

Daftar 15 Kawasan Potensial

Kawasan-kawasan tersebut meliputi:

  • Kedewan
  • Malo
  • Margomulyo
  • Kalitidu dan Trucuk
  • Kapas dan Dander
  • Ngasem dan Dander
  • Temayang dan Dander
  • Baureno
  • Gondang dan Sekar
  • Temayang dan Sugihwaras
  • Bubulan – Gondang
  • Sugihwaras
  • Sumberjo – Balen
  • Sukosewu dan Balen
  • Purwosari

Empat Kawasan Prioritas 2025

Ketua LPPM Unigoro, Dr. Laily Agustina R., S.Si., M.Sc., menambahkan bahwa ada empat kawasan prioritas yang akan dikembangkan pada 2025, yaitu:

  1. Wonocolo
  2. Ngasem
  3. Margomulyo
  4. Sekar
Baca Juga :   Suara PK5 Bojonegoro, yang Laris dan Sepi di Tempat Baru

Keempat kawasan ini memiliki desa-desa unggulan dengan potensi besar. Sebagai contoh, Desa Wonocolo terkenal dengan Teksas Wonocolo yang dapat terintegrasi dengan potensi di desa sekitarnya, seperti Kampung Tumo di Desa Hargomulyo atau produk kuliner nasi gulung (sego gulung) di desa lainnya. Kawasan Sekar dan Gondang juga memiliki pola pengembangan serupa dengan dukungan potensi alam dan IKM.

Kolaborasi Akademisi dan Pemerintah

Diskusi ini berlangsung interaktif dengan banyak masukan dari perwakilan OPD. Semua pihak sepakat bahwa pengembangan kawasan pedesaan akan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing wilayah dan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.

Penulis : Syafik

Sumber : unigoro.ac.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *