Bojonegoro,damarinfo.com – Pusat Informasi Geologi (PIG) Geopark Bojonegoro telah diresmikan oleh Pemkab Bojonegoro di Jalan Panglima Sudirman Nomor 24, pada Senin 3-Februari- 2025. Namun, akademisi dari Universitas Bojonegoro (Unigoro) mengingatkan pentingnya edukasi masyarakat lokal untuk menjaga lingkungan, terutama di geosite tambang minyak tradisional Wonocolo. PIG Geopark ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperoleh pengakuan UNESCO Global Geopark (UGGp).
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unigoro, Dr. Laily Agustina R., S.Si., M.Sc., menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur memang penting untuk menjaga geosite, biosite, dan culture site. Namun, peran aktif masyarakat setempat juga nggak bisa diabaikan.
“Masyarakat Bojonegoro harus punya rasa memiliki geopark. Ini bukan sekadar tempat biasa, tapi anugerah geologi dari Tuhan yang harus dijaga,” ujarnya.
Laily menyoroti geosite unggulan Wonocolo yang butuh perhatian serius. Penambangan minyak tradisional memang menjadi daya tarik wisata, tetapi tanpa pengelolaan yang baik, justru bisa merusak lingkungan.
“Jangan sampai kerusakan lingkungan dianggap hal biasa. Wisata itu seharusnya menawarkan keindahan dan kenyamanan, bukan kondisi yang kotor dan tercemar,” tambahnya.
Sebagai langkah awal, edukasi masyarakat lokal dinilai menjadi strategi pengelolaan lingkungan yang bisa segera dilakukan. Warga perlu memahami bahwa lingkungan tempat tinggal mereka merupakan wilayah geosite yang harus dikonservasi. Apalagi, limbah air dari sumur minyak sudah mencemari sungai dan tanah di Wonocolo.
“Kita nggak bisa serta-merta menghentikan penambangan minyak tradisional. Tapi perbaikan lingkungan harus berbasis penelitian, supaya ada strategi konservasi yang tepat. Masyarakat juga harus terlibat dalam edukasi dan promosi geopark,” jelasnya.
Setelah lima tahun meriset Wonocolo, doktor ilmu lingkungan ini berharap ada integrasi materi tentang geopark ke dalam kurikulum sekolah. Dia mencontohkan bahwa pelajar di Banyuwangi sudah mendapatkan edukasi tentang Geopark Ijen melalui pelajaran di sekolah. “Bahkan di sekolah-sekolah mereka ada geopark corner. Kenapa ini penting? Karena generasi muda adalah garda terdepan dalam menjaga geosite di masa depan,” tutup Laily.
Unigoro terus mendorong upaya pelestarian lingkungan melalui edukasi dan penelitian. Pengen kuliah di kampus yang nggak cuma unggul di akademik tapi juga berkontribusi buat masa depan bumi? Unigoro jawabannya!
Editor : Syafik
Sumber : unigoro.ac.id