Unigoro dan Komitmen untuk Geopark Bojonegoro
Universitas Bojonegoro (Unigoro) kembali menegaskan perannya sebagai kampus unggulan yang berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Unigoro menyerahkan 567 karya mahasiswa untuk mendukung pengembangan Geopark Bojonegoro menuju pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) tahun 2026.
Karya-karya ini menjadi bukti kuat komitmen Unigoro dalam memperkuat identitas Bojonegoro sebagai kabupaten kaya potensi geologi, budaya, dan pendidikan.
Wisuda Jadi Momentum Penyerahan Karya
Momen Wisuda Sarjana S1 Unigoro ke-XXXIX pada 8 Oktober 2025 menjadi panggung penting bagi Unigoro. Saat itu, Rektor dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyerahkan hasil karya mahasiswa kepada Bupati Bojonegoro dan General Manager Badan Pengelola Geopark Bojonegoro.
Penyerahan simbolis ini menunjukkan kontribusi nyata dunia akademik untuk pembangunan daerah. Selain itu, kegiatan ini juga menegaskan posisi Unigoro dalam mendukung geopark di tingkat nasional dan global.
567 Karya untuk Bojonegoro Geopark
Ketua LPPM Unigoro, Dr. Laily Agustina R., S.Si., M.Sc., menjelaskan bahwa ada 567 karya yang diserahkan kepada Badan Pengelola Geopark Bojonegoro. Rinciannya meliputi:
-
28 video promosi utama geopark,
-
29 buku fiksi dan nonfiksi bertema geopark,
-
33 desain teknologi dan inovasi,
-
55 artikel ilmiah,
-
353 publikasi berita,
-
35 produk teknologi dan inovasi, serta
-
34 Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Menurut Dr. Laily, semua karya akan dipamerkan di Pusat Informasi Geologi (PIG) Geopark Bojonegoro. Selain itu, karya tersebut juga akan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di sekolah.
“Dokumen pendukung ini akan digunakan sebagai dossier pengajuan Geopark Bojonegoro menuju UGGp pada Juni 2026,” jelasnya.
Karya Seni dan Inovasi Mahasiswa Unigoro
Selain hasil riset dan tulisan ilmiah, mahasiswa Unigoro juga menampilkan karya seni bertema geopark dalam acara wisuda. Mereka mempersembahkan fashion show batik bermotif Anggrek Larat Hijau (Dendrobium capra), tari Atas Angin Sekar Asmara, dan pemutaran video promosi utama geopark.
Penampilan ini memperlihatkan bahwa mahasiswa Unigoro tidak hanya fokus pada sains, tetapi juga mampu mengolah nilai budaya menjadi karya kreatif.
Sementara itu, di bidang teknologi, mahasiswa menampilkan beberapa inovasi. Antara lain alat pembuat paving blok berbahan limbah plastik, desain irigasi Kebun Belimbing Ngringinrejo yang memanfaatkan aliran Bengawan Solo, serta hasil pengujian kualitas air di Sendang Pradok.
Inovasi tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa Unigoro mampu menghubungkan ilmu dengan kebutuhan masyarakat.
Pemkab Apresiasi Sinergi Unigoro
Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengapresiasi langkah Unigoro yang terus membangun kemitraan dengan pemerintah daerah.
“Pemkab sangat terbuka untuk bekerja sama, baik di bidang sosial, pendidikan, maupun pengabdian masyarakat. Kami juga terbuka terhadap kritik dan saran demi membangun Bojonegoro yang lebih baik,” ujar Bupati Wahono.
Apresiasi ini menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap kontribusi perguruan tinggi. Karena itu, sinergi antara Unigoro dan Pemkab Bojonegoro menjadi contoh kolaborasi untuk pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi.
Unigoro, Pilar Pendidikan dan Inovasi Bojonegoro
Upaya Unigoro dalam mendukung Geopark Bojonegoro bukan sekadar kegiatan akademik. Lebih dari itu, langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perguruan tinggi terhadap masyarakat.
Melalui riset, inovasi, dan pengabdian, Unigoro terus memperkuat perannya sebagai kampus kebanggaan Bojonegoro yang berkontribusi di tingkat nasional dan global.
Dengan semangat kolaborasi dan karya nyata, Unigoro menegaskan diri sebagai pilar pendidikan dan inovasi Bojonegoro. Kampus ini berkomitmen mendorong lahirnya generasi yang mampu menjaga bumi, mengolah potensi lokal, dan membawa Bojonegoro menuju masa depan berkelanjutan serta berdaya saing dunia.
Editor : Syafik
Sumber ; unigoro.ac.id
