Umur 12 Tahun Jadi TKW di Arab Saudi

oleh -17 Dilihat
Sri Naning dan Bapaknya , Sulimin..Foto/Ais

Muslih menceritakan, ketika dijemput di Jakarta, Sri Naning tampak mengalami depresi. Bahkan dia tidak kenal dengan adiknya. Sri Naning yang sudah menjadi TKW ketika usianya baru 12 tahun itu hanya sedikit bicara dan enggan makan. ‘’Alhamdulillah, setibanya di kantor Dinperinaker Blora, disambut dengan baik dan disuguhi makan serta minum. Sri Naning mau makan dan berkomunikasi,” kata Muslih.

Sulimin,52 tahun, Bapak dari Sri Naning menceritakan, pada satu tahun pertama kepergian Sri Naning ke Arab Saudi, anaknya itu masih rutin mengirimkan uang dan komunikasi dengan keluarga. Namun pada tahun kedua atau sekitar tahun 2007 sudah tidak ada kabar beritanya. ‘’Terakhir itu dia bilang akan pindah Bos (majikan, red). Setelah itu tidak ada kabarnya lagi. Waktu keberangkatan menjadi TKW ke Arab Saudi, KTP saya juga dibawa dan katanya disimpan sama majikannya,” ungkap Sulimin.

Baca Juga :   Dukung Santri Belajar di Masa Pandemi, PEPC Berikan Vitamin & Alat Sanitasi

Sulimin mengaku telah berupaya mencari kabar sang anak. Beberapa kali dia mendatangi paranormal untuk melakukan penerawangan. Namun hasilnya tidak sesuai harapan. Sulimin pun mengaku telah mengira kalau anaknya sudah meninggal dunia bahkan sudah sempat digelar doa bersama. ‘’Alhamdulillah ternyata anak saya masih hidup dan sekarang sudah balik lagi ke Blora,’’ kata Sulimin.

Sementara itu, Sri Naning, meski masih tampak lelah, namun perlahan bisa menceritakan peristiwa yang dialaminya di Arab Saudi. ‘’Pada awalnya dimarahi majikan karena nonton televisi dan tidak kerja. Kemudian saya keluar rumah, ditolong polisi hingga ke KBRI di Jedah dan kemudian diurus serta bisa pulang ke Indonesia,” katanya Sri Naning yang berangkat menjadi TKW setelah lulus Sekolah Dasar (SD).

Dia menceritakan, keluarga majikan tempat dia bekerja orangnya baik. Menurutnya, sang majikan tersebut mengatakan gaji Sri Naning disimpan di Bank dan boleh diminta jika diperlukan. ‘’Tapi saya belum minta, takut juga kalau bawa uang banyak. Jadi saya saat ini tidak bawa uang,’’ tutur Sri Naning.

Baca Juga :   Polisi Bojonegoro Perketat Kendaraan di Pos Perbatasan

Dia berharap gajinya itu bisa diambil. ‘’Gaji saya dipotong pajak dan administrasi tidak apa-apa, asalkan saya masih bisa terima uang,’’ ujar anak kedua dari empat bersaudara pasangan suami istri Sulimin dan Suparmi.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Penta Tran Dinperinaker Sugeng Saptono mengatakan, pihaknya akan mengusahakan untuk membantu agar gaji Sri Naning bisa diambil. ‘’Kami akan berusaha bantu supaya hak Sri Naning bisa diterima. Hanya saja, saya pesan kepada orang tua dan keluarga agar Sri Naning dijaga supaya bisa lebih tenang dan istirahat cukup,’’ tandasnya.
Penulis : Ais
Editor : Sujatmiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *