Damarinfo.com – Umat Nabi Muhammad SAW adalah umat yang akan pertama kali masuk surga di banding umat nabi-nabi sebelumnya. Tidak hanya itu, Selain Nabi Muhammad juga umatnya akan menjadi saksi bagi nabi dan umat terdahulu di hari kiamat.
Namun, bagaimana mungkin umat Nabi Muhammad dapat menjadi saksi, sementara tidak hidup sezaman?
Dalam hadits pertama bab keutamanaan menanngis karena takut kepada Allah dan karena rindu kepadaNya di sebutkan :
وَعَن أَبِي مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: « اِقْرَأْ عَلَيَّ الْقُرْآنَ » قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَقْرَأُ عَلَيْكَ، وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ؟ قَالَ: « إِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي » فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ سُورَةَ النِّسَاءِ، حَتَّى جِئْتُ إِلَى هَذِهِ الْآيَةِ: { فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وِجِئْنَا بِكَ عَلَىٰ هَؤُلَآءِ شَهِيدًا } [ الآية : ٤١ ] قَالَ: « حَسْبُكَ الْآنَ » فَالْتَفَتَّ إِلَيْهِ، فَإِذَا عِيْنَاهُ تَذْرِفَانِ. مُتّفَقٌ عَلَيْهِ.
Artinya : Daripada Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu dia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, “Bacalah Al-Quran untukku.”
Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, bagaimana aku harus membaca buat engkau, padahal Al-Quran diturunkan kepadamu?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sesungguhnya aku ingin mendengar Al-Quran itu dibaca oleh orang lain.”
Kemudian Aku membacakan untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam surah an-Nisa hingga sampai ayat, “Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka.” (QS. An-Nisa: 4: 41)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Cukup sampai di situ!”
Kemudian aku menoleh kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan saat itu kedua matanya sedang berlinang air mata.” (HR. Mutafaqon alaih).
Dari pembahasan pada kajian rutin hari sabtu kitab Riyadus Sholihin di Musholla PCNU Bojonegoro di sampaikan jika kita tidak pernah menangis atas takut serta rindu kepada Allah maka perlu memperhatikan sebuah maqolah :
اطلب قلبك في ثلاث: في الصلاة، وفي مجالس الذكر، وعند قراءة القرآن، فإن لم تجده، فاسأل ربك أن يرزقك قلبًا، فإنه لا قلب لك
“Carilah hatimu di tiga tempat, pada waktu sholat, pada waktu dzikir dan pada waktu membaca alqur’an. Apabila kamu tidak menemukannya, maka mintalah hati pada Tuhanmu, sebab kamu belum punya hati.”
“Apabila tidak menemukan hatimu di tiga tempat tersebut maka kamu belum memiliki hati, maka mintalah kepada Allah,” ucap Kiyai Ahmadi Ilyas selaku pengasuh Kajian pada Sabtu, 15-Juni-2024.
Dalam hadits ini juga dapat kita pelajari terkait dengan tata cara dalam mengajar Alqur’an kepada murid, yaitu ada kalanya sang murid membaca dan di dengarkan oleh guru ada juga saat guru membacakan dan di dengarkan oleh sang murid.
Metode dan metodologi pengajaran, ada tiga metode yang dikenal dalam pembelajaran Al-Qur’an, yaitu talqin (guru membacakan lalu murid menirukan), tashih (murid membacakan kemudian guru membenarkan) dan tadarus (murid membaca mandiri dan mengulang).
“Dalam sejarah para sahabat, Nabi pernah membacakan kepada Ubay bin Ka’ab (metode talqin). Nabi juga pernah menyuruh Abdullah bin Mas’ud membacakan kepada beliau (metode tashih),” ungkap Kiyai Ahmadi Alumni Ponpes Langitan ini.
Makna yang terahir adalah, Nabi Muhammad dan umatnya akan menjadi saksi bagi Nabi dan umat terdahulu. Umat Rasulullah merupakan umat yang mulia. Meskipun usianya tergolong pendek tidak sebagaimana umat-umat terdahulu, namun Allah memberikan keistimewaan berupa amal ibadah yang pahalanya berlipat ganda.
“Kemuliaan lain yang diberikan Allah atas umat Rasulullah SAW, yakni mereka bersama Rasulullah SAW di hari kiamat akan menjadi saksi atas perjuangan nabi dan umat terdahulu,” tutur Kiyai Ahmadi.
Sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah agat 143 :
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا… [البقرة: 143]
“Sebagaimana kami beri petunjuk, kami menjadikan kalian (umat islam) umat yang moderat agar kalian menjadi saksi atas manusia (umat-umat terdahulu) dan Rasul menjadi saksi untuk kalian…
Penulis : Rozikin