DamarInfo.com – Di sebuah desa di Bojonegoro yakni Desa Mojoranu pepohonan tua menaungi makam R.T. Hario Matahun I. Warga mengenalnya sebagai Bupati
Topik: Mentjari Bodjonegoro
Poeloeng dari Langit: Kisah Pemilihan Lurah Kaoeman 1939
Kekosongan kursi dan lima calon Akhir Oktober 1939, Desa Kaoeman di Bodjonegoro mendadak menjadi pusat perhatian. Kursi lurah kosong setelah pejabat sebelumnya,
Pesona Bodjonegoro 1934: Pandangan Van Onzen tentang Alam, Sungai, dan Sejarah
Bodjonegoro dalam Catatan Van Onzen Redaktur De Indische Courant, Van Onzen, pada edisi 26 Juni 1934 menuliskan perjalanan panjang melewati Bodjonegoro. Dari
Kenapa Disebut Bojonegoro? Ini Sejarah Panjang Nama Kota di Tepi Bengawan Solo
Kota di Tepi Bengawan Soerabaijasch Handelsblad pada 1937 menggambarkan Bojonegoro sebagai kota rendah di tepi Bengawan Solo. Tanggul di sepanjang aliran sungai
Sejarah Jalan Bojonegoro–Nganjuk, Dibangun di Era Belanda, Ini Kisahnya
Sebuah Peristiwa di Pasanggrahan Klino Pada pagi yang teduh, 8 Agustus 1935, para pejabat dan warga Bojonegoro berkumpul di Pasanggrahan Klino. Mereka
Pasar Bojonegoro Sejak 1827: Riuh Perdagangan di Tengah Revolusi 1949
Pasar Bojonegoro di Tengah Revolusi 1949 Pada tahun 1949, Indonesia masih dalam masa Revolusi. Di tengah perang dan pergolakan politik, Pasar Bojonegoro
Kutukan Bupati Bojonegoro: Mitos atau Realitas Politik?
Pertanyaan Orang Belanda Tentang Boepati Bodjonegoro Apakah benar ada kutukan bupati Bojonegoro? Pertanyaan ini muncul ketika membaca tulisan R.S.K. Willis di koran
Republik Bojonegoro: Ketika Sebuah Kota Kecil Pernah Jadi “Negara Sendiri”
Sebuah Republik Kecil yang Membuat Kening Berkerut Kita mungkin akan mengernyitkan dahi jika mendengar istilah “Republik Bojonegoro”. Rasanya asing, bahkan seperti cerita
Gerakan Saminisme yang Membuka Mata Pejabat Kolonial: Laporan yang Nyaris Terlupakan
Saat Dunia Bergejolak, Jawa Menggema Diam-Diam Tahun 1918, ketika Perang Dunia I masih berkecamuk di Eropa, sebuah laporan kecil tapi penting lahir
Bodjonegoro 1906: Jalan Becek, Trem Uap, dan Jembatan Hanyut di Zaman Kolonial
Transisi Bodjonegoro: Dari Lumpur ke Rel Baja Pada awal abad ke-20, ketika Hindia Belanda masih menggenggam kendali administratif atas Karesidenan Soerabaja, Bodjonegoro
- 1
- 2
- …
- 7
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.