Bojonegoro, damarinfo.com– Operator Lapangan Minyak Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited dan IDFoS Indonesia menggelar Workshop tentang Sustainable Development Goals (SDGs), ISO 26.000 dan Creating Shared Value (CSV). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Peningkatan Kapasitas Mitra Pendamping Program EMCL 2021.
Sesi pertama pada program ini berlangsung pada Rabu, 13-Oktober-2021 secara daring dengan menghadirkan pemateri dari Corporate Forum for CSR Development (CFCD). Hadir sebagai pemateri yakni Ir. Thendri Supriatno, MBA, Ir. Iskandar Sembiring, Dr. Suwandi, SH, MBA, dan Ir. Suharman Noerman. Selain itu, sesi pelatihan daring ini juga dipandu langsung oleh Kusnandar dari CFCD sebagai MC dan moderator.
Menurut Joko Hadi selaku Direktur IDFoS Indonesia, Peningkatan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar program yang sangat penting. Karena hal tersebut adalah salah satu langkah strategis untuk menjadi roda penggerak awal dan tahapan siklus program.
“Capacity building diperlukan agar lembaga mitra dapat berkembang dan terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Dimana untuk menjawab tantangan kebijakan dan menyikapi kebutuhan optimalisasi program serta kinerja selanjutnya,” ungkapnya.
Lanjut Joko, pelatihan dilaksanakan dalam satu hari secara virtual dengan jumlah peserta 30 orang dari LSM Mitra EMCL. Pelatihan ini akan dibagi dalam 4 sesi yang wajib diikuti oleh seluruh LSM Mitra EMCL. yang mana kegiatan dilaksanakan dengan tujuan membantu organisasi untuk menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan, yang membuktikan memenuhi komitmen kebijakan untuk menghilangkan keraguan pemangku kepentingan.
“Materi yang disampaikan yakni PPM EMCL yang berbasis SNI ISO 2600; Roadmap SDGs 2030 EMCL dan tindak lanjut berupa Creating Share Value (CSV),” tandas pria yang beprofesi sebagai Dosen ini.
External Affairs Manager EMCL Ichwan Arifin menyampaikan, kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen ExxonMobil Cepu Limited untuk terus berkontribusi didalam kemajuan masyarakat termasuk juga didalam upaya meningkatkan kualitas program maupun pendampingan. dan proses ini menjadi bagian dari cara yang harapannya menjadi bekal untuk beradaptasi dan berselancar dalam perubahan yang terjadi di semua sektor kehidupan.
“Karena teman-teman ini yang menjadi garda terdepan ketika program berjalan dengan baik, masyarakat bisa menerima manfaat secara penuh, program juga berkelanjutan,” jelasnya.
selain itu, Ichwan menghimbau agar LSM tidak cepat puas setelah program selesai dan terus meningkatkan kualiatas baik itu diri sendiri maupun program-program lain yang sedang ditangani.
Penulis : Rozikin
Editor : Sujatmiko