Bojonegoro-Curah hujan tinggi di Bojonegoro dan sekitarnya membuat permukaan air di Sungai Bengawan Solo meningkat, pada Selasa 18-2-2020. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebut,plat ukur tinggi muka air atau phielschaal kini berstatus siaga hijau (13,25) pada pukul 15.00 waktu setempat dengan trend air turun.
Tetapi, tinggi muka air di Bengawan Solo, sejak pagi hingga siang naik-turun. Misalnya pada Selasa siang, pukul 12.00 waktu setempat, tinggi muka air di Taman Bengawan Solo (TBS) mencapai 13.34 phielschaal (batas siaga hijau 13.00). Namun dengan turunnya hujan dari siang hingga petang, potensi permukaan air di Bengawan Solo, bisa naik. Nyatanya tinggi muka air justru turun pada pukul 18.00 yaitu 13.14. Demikian data terbaru dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Bojonegoro, pada Selasa 18-2-2020.
Hanya saja hujan yang turun deras di beberapa tempat, seperti di Ngawi, berpotensi permukaan air Sungai Bengawan Solo naik. “Ya, hujan deras Ngawi sore ini,” ujar Kepala Damkar Bojonegoro, Andi Sudjarwo. Mantan Kepala BPBD Bojonegoro ini, berharap kondisi di hilir Sungai Bengawan Solo, airnya lancar.
Sementara itu pihak BPBD juga melaporkan terjadinya tanggul jebol di Desa Kedung Primpen, Kecamatan Kanor, pada Selasa pagi, 18-2-2020. Tanggul jebol akibat curah hujan tinggi sehingga sungai Ingas meluap. Akibat tanggul jebol meluber ke area persawahan di Desa Temu dan sekitarnya.
Padahal, areal persawahan di Desa Temu dan Kedung Primpen, tanaman padi mendekati massa panen. Petani mengaku sebagian padi sudah dipanen, tetapi ada juga yang belum. Upaya panen untuk menghindari kerusakan padi yang direndam banjir.
Untuk antisipasi tanggul jebol, masyarakat dan perangkat desa melakukan gotong royong. Yaitu tanggul ditutup sementara dengan karung plastik diisi dengan pasir. Sudah disediakan sebanyak 500 sak berisi pasir yang disiapkan jika air Sungai Ingas meluap.
Seperti diketahui Hujan deras menyasar di sejumlah tempat di Kabupaten Bojonegoro, Senin sore, 17-2-2020. Ancaman banjir di Kecamatan Kota Bojonegoro dan juga luapan sejumlah sungai, memicu naiknya tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo.
Pihak BPBD Bojonegoro telah merelease ‘Peringatan Dini Tiga Harian di Jawa Timur. Tepatnya soal waspada hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang. Yaitu pada pagi, siang dan sore, selama tiga hari. Mulai Senin tanggal 17 hingga 19-2-2020. Informasi itu menyambung apa yang disampaikan Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika, (BMKG) Surabaya. “Sudah kita release peringatan dini itu,” ujar Sekretaris BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfiah, Senin 17-2-2020.
Penulis : Sujatmiko/tim