Bojonegoro-Meski pandemi, pengembangan ekonomi tetap menggeliar. Satu di antaranya keripik singkong buatan Desa Kabunan Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Sempat vacum, keripik singkong produksi Bojonegoro kembali meneruskan ekspor. Kegiatan ekspor keripik sempat tertunda enam bulan lamanya akibat pandemic Covid-19.
Jadwal, ekspor dijadwalkan pada bulan Oktober, pekan depan dengan tujuan Negara Kuwait. Jumlah keripik singkong yang akan diekspor sebanyak 20 fcd atau satu container penuh dengan nilai 6000 USD. “Ya, kita sempat terhenti dan akan kembali ekspor Oktober, depan,” ujar Faktory Manager PT Pareto Estu Guna Muhammad Pujiono pada damarinfo.com, Selasa 29 September 2020.
Menurut Pujiono, ini adalah kegiatan ekspor yang tertunda. Terakhir ekspor dilakukan pada bulan April lalu tujuan ke Negara Cina. Tetapi karena ada pandemic Covid-19, pengiriman ke luar negeri tertunda. Untuk tujuan ekspor ke Negara Kuwait itu, sebelumnya telah ada konfirmasi dari pihak pemasaran dan tujuannya ke Negara Timur Tengah. “Jadi, tentu kita kondisinya akan semakin baik dan Covid mereda,” tandasnya.
Sebelumnya, keripik singkong Bojonegoro pertama kali ekspor ke Negara Cina, Pada 23 Agustus 2019 lalu. Ekspor perdana ini momentum gairah industri makanan ringan. Setelah menyasar Cina, pada bulan September 2019, PT Pareto juga mengekspor camilan tersebut ke Kuwait.
Kepala Bagian Humas Pemkab Bojonegoro Masirin mengatakan, ekonomi Bojonegoro mulai kembali menggeliat. Setidaknya setelah didera pandemic covid.”Jadi, tentu kita bangga ada produk lokal keripik singkong diekspor ke luar negeri,” ujarnya.
Penulis : Rozikin/Jatmiko