Tersengat Listrik Jebakan Tikus, Satu Keluarga Meninggal

oleh -
empat warga Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Bojonegoro meninggal tersengat listrik jebakan tikus di sawah, pada Senin 12-Oktober-2020.Foto/dok.Cak Fu Damkar Bojonegoro

 

Bojonegoro—Naas menimpa keluarga ini. Empat anggota keluarga nyawanya melayang akibat tersengat kabel listrik yang digunakan untuk jebakan tikus di sawah.
Empat orang meninggal dalam satu keluarga itu adalah warga Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Senin 12-Oktober-2020.
Empat orang itu atas nama Parno,56 tahun, kemudian Reswati,51 tahun. Juga dua anaknya, atas nama Jayadi,32 tahun dan Arifin,21 tahun. Empat orang itu warga Desa Tambahrejo Kecamatan Kanor, Bojonegoro. Empat korban ditemukan tidak jauh dari kabel listrik jebakan tikus di sawah. Kepolisian Sektor Kanor dan pihak Kecamatan Kanor melakukan efakuasi di tempat korban tersengat listrik.

Baca Juga :   Mas Wabup Bojonegoro Dorong Optimalisasi Sektor Pertanian

Camat Kanor, Mahfud, empat korban adalah satu keluarga. Pasangan suami istri dan kedua anaknya. Awalnya Parno dan Jayadi, anaknya usai waktu isya, menuju ke lokasi sawah untuk mengaliri air di tanaman cabai milik keluarga ini. Tetapi, bapak dan anak ini tidak pulang ke rumah meski waktu sudah lebih dari pukul 22.00 waktu setempat. Karena ditunggu tidak datang, istrik korban ditemani anaknya menyusul ke persawahan. “Mereka ini memang satu keluarga,” ujar Mahfud pada Senin 12-Oktober-2020.

Warga Desa Tambahrejo, pada Senin pagi, dikagetkan oleh empat korban tergeletak tak bernyawa di sawah milik korban.. “Mereka berempat diduga tersengat listrik dan meninggal di lokasi,” ujar Camat Mahfud.

Baca Juga :   Demi Bakti kepada Ibu, Berujung Maaf

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro lewat Dinas Pertanian telah melakukan sosialisasi ke warga, lewat penyuluhan di kecamatan dan desa-desa terutama penggunaan jebakan tikus dialiri listrik. Namun warga tetap nekat memasang jebakan tikus di sawahnya. Hal itu karena dalam beberapa bulan ini, sawah marak hama tikus merajalela di sejumlah desa di Bojonegoro. “Hama tikus, membuat warga kewalahan,” ujar Cholis, warga Kecamatan Dander.
Penulis : Sujatmiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *