Terpapar Covid-19, Bupati Anna Tetap Pantau Kerja dari Rumah

oleh 25 Dilihat
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah saat memimpin rapat dalam sebuah acara di Kantor Pemkab Bojonegoro, pekan lalu, Juni 2021.Foto/Humas Pemkab Bojonegoro

Damarinfo, Bojonegoro – Kabar santer Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah terpapar virus covid 19 akhirnya terjawab. Melalui sebuah grup Whatsapp, bupati menyampaikan jika kondisinya saat ini dalam keadaan baik-baik saja dan hanya terpapar dengan gejala ringan. “Saya keadaan baik-baik, saya terpapar dengan gejala ringan” ujarnya pada Senin, 5-7-2021 malam. Namun Bupati Anna tidak menyebutkan saat ini menjalani isolasi mandiri atau melakukan perawatan di fasilitas kesehatan.

Lanjut Bupati Anna, dirinya masih menjalankan tugas dengan cara Work From Home (WFH) dan melakukan monitoring PPKM darurat dari segala sumber. Untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Kodim, Polres , Kejaksaan Negeri. “Dari Pemkab Satlak BPBD yaitu Bu Sekda handle di lapangan,” jelasnya.

Tenda darurat di RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo, Bojonegoro untuk mengantisipasi lonjakan pasien saat terjadi pandemi Covid-19.Foto/Rozikin

Selain menyampaikan kondisi kesehatan serta cara kerja selama terpapar covid, Bupati Anna juga menyampaikan beberapa hal. Yaitu situasi terkini terkait penanganan Covid 19. Seperti untuk pasokan oksigen di Bojonegoro semua stok tercukupi  dan tidak ada kekurangan. Kemudian kapasitas tempat tidur di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, maupun rumah sakit swasta semua sudah dinaikkan.

Sedangkan untuk RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, lanjut Bupati Anna, ada 190 tempat tidur. Kemudian, juga disiapkan book di Hotel Bonero dan beberapa tempat untuk ruang isolasi. “Persoalan tenaga kesehatan sudah ada tambahan sebanyak 200, dimana peminat kurang maksimal dengan honor kenaikan hampir dua kali lipat,” tandas bupati.

Untuk vaksinasi terus digalakkan dengan bekerjasama antara TNI, POLRI, 36 Puskesmas di Bojonegoro baik yang datang langsung maupun berbasis desa.  Sedangkan untuk Jawa Timur tambahan vaksin sebanyak 50 persen  secara rasio sangat mencukupi dan untuk Swab di  Labkesda di PKM gratis  dengan tindakan pertama dan tidak perlu dengan PCR.”Biasanya yang  tidak tertolong ada berbagai  faktor yaitu komorbit / terlambat di bawa ke rumah sakit dan lain-lain” pungkasnya.

Penulis  : Rozikin

Editor   :  Sujatmiko