Teror Ular Kobra Juga Terjadi di Sugihwaras

oleh -
oleh
(Dua Petugas Damkar Sedang Mengevakuasi Ular Kobra di Desa/Kecamatan Sugihwaras, Minggu 12-1-2020. Foto : Syafik)

Bojonegoro – Pukul 05.30 WIB seekor ular kobra masuk ke rumah Erlin Tristiyana (33 tahun) warga RT 03/01 Desa/Kecamatan Sugihwaras.  Adalah Tanti karyawan dari Thya Bakery usaha dari Mbak Tya-begitu biasa dipanggil – yang mengetahui pertama kali Ular tersebut. Dirumah Mbak tya sebelumnya ada dua ular kobra dengan ukuran yang jauh lebih kecil, satu ular berhasil dimatikan dan satu lagi lari saat mau di pukul.

Selanjutnya Syafik- suami Mbak tya- melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro melalui Kepala Bidang Penindakan Damkar Kabupaten Bojonegoro Sukirno . Hanya butuh waktu 30 menit setelah laporan, dua petugas dari Damkar yakni Lulus dan Yakop tiba di lokasi yang berjarak 30 Km dari Kota Kabupaten, dengan menggunakan mobil Rescue.

Setiba di lokasi Tanti menunjukan tempat dilihatnya dan arah lari dari ular berbisa ini, setelah dicari ternyata ular dengan nama latin Naja Sputatrix ini bersembunyi dibelakang almari. Dengan menggunakan alat berbahan stenlis yang ujungnya dilengkapi japit yang dapat dikendalikan oleh tangan, ular diarahkan keluar dari persembunyiana, setelah keluar kepala ular dijapit dengan alat tersebut. Selanjutnya ular dengan panjang kurang lebih 80 cm tersebut dimasukan ke dalam sak (Kantong bekas terigu) sebelum ditaruh didalam box. Dua petugas itu hanya butuh 10 menit sampai proses evakuasi ular tersebut selesai.

Petugas Damkar Yakob mengatakan dalam satu malam ini, sudah mengevakuasi Ular Kobra dari tiga lokasi yaitu di Kecamatan Balen, Asrama Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bojonegoro dan di Sugihwaras.

Baca Juga :   Setelah Ular Hijau, Gantian Ular Welang Sasar Rumah Warga

“di Sugihwaras ini yang paling besar” Ujar pria yang masih lajang ini.

Lanjut Yakop, seluruh ular kobra hasil tangkapan Petugas Damkar dilepas kembali kehabitatnya di hutan, agar rantai makanan tetap terjaga keseimbanganya.

Baca Juga :   Dua Pekerja Sarang Walet di Kapas Keracunan Amonia

Untuk Antisipasi, menurut pria berusia 33 tahun ini, masyarakat bisa menaburkan bahan-bahan berbau tajam seperti kapur barus di tempat-tempat akses masuk ular. Dengan adanya bau-bau yang menyengat ular tidak masuk ke rumah.

Petugas yang lain Lulus mengatakan jika digigit ular kobra, bagian tubuh yang digigit diberi kayu atau papan seperti ketika memberi pertolongan kepada orang yang patah tulang. Tujuanya agar anggota badan yang terkena gigitan tidak banyak bergerak, supaya tidak mempercepat bisa ular menjalar. Dan secepatnya di bawa ke Rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan dari Dokter atau petugas medis.

“itu standart WHO yang baru untuk penanganan jika terkena gigitan ular” Kata Lulus yang sudah mendapatkan pelatihan cara menangani ular.

Penulis : Rozikin

Editor : Sujatmiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *