Bojonegoro, damarinfo.com – Bawaslu Kabupaten Bojonegoro menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif, bertema “Peran Perempuan dalam Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024” Dengan menghadirkan narasumber Nuning Rodiyah (Komisi Penyiaran Indonesia) di Aston Bojonegoro City Hotel, pada Rabu 7-Agustus-2024.
Kegiatan ini dikuti 15 organisasi perempuan yang ada di Bojonegoro. Mulai dari Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Bojonegoro, PC Muslimat NU Bojonegoro, PC Fatayat NU Bojonegoro, PD Aisyiah Bojonegoro, PD Nasyiatul Aisyiah Bojonegoro, Kohati HMI Cabang Bojonegoro, Korp PMII Putri (Kopri) Cabang Bojonegoro, Sarinah DPC GMNI Bojonegoro, IMMAWATI PC Ikatan Muhammadiyah Bojonegoro, Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Bojonegoro, IKA Korp PMII Putri (Kopri) Cabang Bojonegoro, Majelis Alumni IPPNU, Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU Bojonegoro, PC IPPNU Bojonegoro, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bojonegoro.
Kordinator Devisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Bojonegoro Muhammad Muchid mengungkapkan, tujuan acara ini adalah melibatkan masyarakat dalam Pengawasan Pemilihan tahun 2024 secara aktif dengan tujuan menekan potensi pelanggaran.
“Dengan adanya pengawasan partisipatif diharapkan ada kerjasama antara Bawaslu Kabupaten Bojonegoro dan Masyarakat untuk sama-sama memiliki komitmen tidak melakukan pelanggaran pemilu dan melaksanakan pemilu secara jujur dan adil,” ungkapnya.
Lanjut Muchid, Masyarakat berhak untuk menyampaikan hasil Pengawasan atas Pemilihan dan menyampaikan laporan terkait dugaan pelanggaran Pemilihan. Masyarakat yang terlibat dalam pengawasan partisipatif atas dasar kesukarelaan, kesadaran dan tanggung jawabnya dalam menghasilkan Pemilihan yang bermartabat.
“Dengan adanya peran aktif masyarakat dalam mengawasi Pemilihan, diharapkan pelanggaran semakin berkurang,” terangnya.
Selanjutnya, adanya ruang partisipasi politik masyarakat, kepedulian masyarakat, agar proses Pemilihan berjalan secara jujur dan adil. Pentingnya partisipasi masyarakat dalam Pemilihan, sama pentingnya dengan upaya memperdalam proses demokrasi. Dengan adanya partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilihan maka diharapkan dapat menghasilkan Pemilihan yang demokratis baik dari proses maupun hasilnya.
“Pelibatan masyarakat akan meminimalisir konflik atas kepercayaan terhadap integritas proses dan hasil Pemilihan, dan akan semakin meningkatkan legitimasi kepemimpinan politik di negara yang demokratis,” tandasnya.
Sementara, Ketua Bawaslu Bojonegoro Handoko SHW menjelaskan jika Bawaslu Bojonegoro berkomitmen akan berkerjasama dengan lintas institusi agar Pilkada serantak 2024 ini dapat terasa riang gembira. Hal itu sebagai upaya menciptakan demokrasi yang berkualitas.
“Menjadi efort kita bersama untuk mewujutkannya, Keberagaman menjadi kekuatan mewujutkan Pilkada yang inklusif, berbicara inklusifitas tentunya tidak boleh ada yang tertinggal (no one left behind),” tambahnya.
Masih menurut Ketua Bawaslu, Bawaslu Bojonegoro memastikan upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak bagi semua orang. Kedepan harapannya ada MoU sebagai wujud mengakomodasi bagi kawan kawan perempuan, sehingga berkontribusi secara penuh agar tercipta Pilkada yang iklusif bagi semua.
“Bawaslu sendiri telah mengakomodir lebih dari 40% SDM perempuan di lembaga ini,” pungkasnya .
Penulis : Rozi